Blimbing (malangkota.go.id) – Dari lima kecamatan di Kota Malang, Kecamatan Blimbing merupakan daerah terakhir yang menjadi sasaran sosialisasi peraturan wali kota terkait penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sosialisasi yang digelar pada Sabtu malam (16/05/2020) ini dihadiri semua lurah di wilayah Kecamatan Blimbing, Kapolsek, Babinsa setempat, karang taruna dan para tokoh agama serta tokoh masyarakat.
Wakil Wali Kota Malang Ir. Sofyan Edi Jarwoko yang mewakili Wali Kota Malang pada sosialisasi ini mengajak semua elemen masyarakat bersinergi untuk melawan atau memerangi wabah Covid-19. “Kita rapatkan barisan dengan menjalankan protokol kesehatan dan mengikuti anjuran pemerintah. Jika perjuangan ini berhasil, maka kita akan tercatat dalam sejarah,” ujarnya.
Ditambahkan pria yang akrab disapa Bung Edi itu, bahwa sejauh ini pihak Pemkot Kota Malang sudah melakukan sosialisasi dengan maksimal melalui berbagai media, seperti radio, televisi, koran dan selebaran ke tingkat RT-RW. “Jadi tidak ada alasan lagi bagi warga untuk tidak mengikuri aturan PSBB ini. Begitu juga saat melanggar dan harus mendapat sanksi, tidak ada alasan karena ketidaktahuan,” tegasnya.
Lebih jauh Bung Edi menyampaikan, memang tidak mudah untuk merealisasikan sebuah program dan butuh kerja keras dari para pihak terkait. Dalam konteks ini, petugas dari kepolisian, TNI, Satgas Covid-19 dan para relawan harus satu visi. “Masyarakat pun harus sejalan, dan bisa dimulai dari tiap individu,” sambungnya.
Pria berkacamata itu juga menyampaikan bagaimana penularan dan pencegahan penularan Covid-19. Seperti penularan melalui percikan air liur penderita, menyentuh tangan atau wajah, menyentuh mata, hidung atau mulut setelah memegang barang yang terkena percikan air liur pengidap Covid-19.
“Warga harus melaksanakan protokol kesehatan untuk mencegah agar tidak terjangkiti virus berbahaya itu, seperti berpola hidup sehat dan melaksanakan semua aktivitas di rumah. Wabah ini luar biasa dampaknya di semua sektor kehidupan dan tidak hanya di Indonesia tapi di hampir semua belahan dunia. Wabah ini bukan rekayasa, dan pertaruhannya ada di masyarakat kita,” tegas Bung Edi.