Artikel

Warga Binaan Lapas Wanita Kelas IIA Silaturahmi Secara Virtual

Sukun (malangkota.go.id) – Sejak wabah Covid-19 merebak di Indonesia, tak terkecuali di Kota Malang sejak bulan Maret lalu turut berdampak bagi 541 warga binaan Lapas Wanita Kelas IIA Kota Malang. Selain harus menerapkan protokol kesehatan seperti selalu memakai masker dan menjaga jarak, mereka pun tidak diperbolehkan menerima kunjungan.

Layanan di Lapas Wanita Kelas IIA Kota Malang

Namun pada Hari Raya Idulfitri 1441 H kali ini ratusan warga binaan dapat sedikit bisa bernafas lega karena bisa menyapa sanak keluarga dan orang-orang yang dicintai. Seperti yang tampak pada Senin siang (25/05/2020), meski via daring, namun kegembiraan bercampur keharuan terlihat di wajah mereka saat berada di depan layar komputer menyapa orang terkasih. Tak sedikit para warga binaan ini yang merasa sedih hingga menangis saat menyapa sanak keluarganya.

Kepala Lapas Wanita Kelas IIA Kota Malang, Ika Yusanti usai menyapa para warga binaan mengatakan bahwa dengan cara itu setidaknya dapat mengurangi rasa rindu yang sudah tertahan selama ini.

“Selain karena dalam tiga bulan terakhir atau sejak wabah Covid-19 merebak, para warga binaan ini tidak dilarang menerima kunjungan, kali ini momennya bersamaan dengan Hari Raya Idulfitri,” terangnya.

Sehingga selain dapat melepas rindu para warga binaan bisa saling bermaafan dan bersilaturahmi dengan orang-orang dekat dan yang mereka cintai. Meski demikian, pada gelaran ini tetap memperhatikan protokol kesehatan seperti menggunakan masker dan menjaga jarak aman.

Salah satu warga binaan lapas ini, Viga Mentari mengaku sangat senang dengan layanan ini. Dia merasa terharu bercampur sedih saat menyapa keluarga besarnya, terutama anaknya yang masih kecil. “Tapi setidaknya saya sudah bisa melihat keluarga dalam keadaan sehat dan bisa bermaafan meski dengan online saya merasa lega,” ungkapnya.

Jika dalam beberapa bulan ke depan wabah Covid-19 ini masih berlangsung, disampaikan Kepala Lapas jika layanan kunjungan virtual tersebut dimungkinkan akan dilaksanakan lagi. “Secara psikologis hal ini dapat memberi ketenangan dan kesenangan secara batin bagi para warga binaan, sehingga dari kondisi itu akan membuat suasana lapas lebih kondusif lagi,” pungkas Ika. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content