Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menjadi narasumber dalam webinar Ruang Waktu dan Kemitraan Habitat dengan tema Menyambut Hari Kota Dunia: Kota Pasca Corona, Selasa (27/10/2020). Dalam webinar yang diikuti dari Ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang ini, Sutiaji memaparkan strategi dan kebijakan Pemerintah Kota Malang dalam upaya melawan penyebaran virus corona.
Sutiaji menjelaskan, sejumlah kebijakan yang telah dilakukan saat adanya Covid-19 hingga penanganan Covid-19 yang kini menjadi prioritas untuk Kota Malang. Salah satunya langkah berkaitan dengan insfratruktur penataan kota di bidang kesehatan. “Yang terpenting adanya keterjangkauan layanan bagi semua masyarakat untuk akses kesehatan inklusif. Kemudian peran serta pada usaha kesehatan berbasis masyarakat yang berorientasi promotif dan preventif,” ujarnya.
Wali Kota Malang menyampaikan bahwa ada empat tantangan utama dalam penanganan Covid-19 ini. “Diantaranya adalah persepsi dan pemahaman masyarakat, kapasitas infrastruktur, kapasitas ekonomi daerah dan kesejahteraan masyarakat, serta kapasitas sumber daya manusia dan manajemen birokrasi. Dengan ditemukannya empat tantangan utama tersebut Pemerintah Kota Malang lebih mudah untuk membuat kebijakan dan mengambil keputusan,” jelasnya.
Dampak dari pemetaan tersebut pada akhirnya memunculkan inovasi atau program baru oleh Pemerintah Kota Malang. Beberapa diantaranya adalah Malang Beli Produk Lokal (MALPRO) yang mendorong penguatan ekonomi lokal, kemudian ada Malang Berbagi (Malber) yang menumbuhkan kolaborasi dan gotong royong dalam menangani Covid-19, lalu Malang Herbal (Malherb) yang mendorong kolaborasi riset perguruan tinggi dan UMKM dalam pengembangan produk herbal.
Selain itu Kota Malang berkomitmen mewujudkan smart city yang dinilai efektif dan efisien menghadapi era 4.0 termasuk dinamika pasca pandemi. Terdapat 92 aplikasi layanan dan tata kelola, 551 spot wifi gratis di seluruh RW, dan tujuh lokasi pilot project Pasar Rakyat Cerdas. “Karena pandemi ini mendorong kita semua untuk melakukan digitalisasi layanan pasar rakyat, ada 10 pasar kemarin yang sudah melakukan ini,” terang Sutiaji.
Dalam menghadapi pandemi Covid-19 ini, disampaikan Sutiaji bahwa harus dilakukan secara bersama-sama. Oleh karenanya, program pentahelix yang melibatkan masyarakat, komunitas, maupun instansi lainnya perlu dikuatkan dan disinergikan bersama. Wali Kota Malang pun berharap dengan dibuatnya program kebijakan tersebut dapat segera memulihkan Kota Malang dari pandemi global Covid-19 dengan cepat.
“Karena pembangunan kita ke depan mengarah ke Kota Sehat, pembangunan kita harus imbang, terutama terkait kebutuhan yang berkaitan penguatan ekonomi maupun meningkatkan imunitas masyarakat di saat pandemi Covid-19 ini. Jadi perlu kolaborasi antar bersama,” tandasnya. (MF)