Berita Ekonomi Kerakyatan

Bangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Malang Raya

Malang, (malangkota.go.id) – Berdasarkan proyeksi pertumbuhan ekonomi 2021 Bank Indonesia Malang, pertumbuhan ekonomi Kota Malang dan Kabupaten Malang diperkirakan tumbuh pada kisaran 3,7 persen hingga 4,7 persen. Sedangkan untuk Kota Batu 4,1 persen hingga 5,1 persen. Sehingga secara umum pertumbuhan ekonomi Malang Raya lebih tinggi dari Jawa Timur dan nasional.

Seminar yang bertajuk ‘Sinergi Membangun Optimisme Pemulihan Ekonomi Malang Raya 2021’ di Hotel Ijen Suites

Pertumbuhan ekonomi Malang Raya ini didukung oleh sektor industri pengolahan, perdagangan besar dan eceran, pertanian, dan konstruksi. Bank Indonesia Malang turut berupaya untuk mendukung pemulihan ekonomi. Dukungan ini diwujudkan dengan memperkuat koordinasi dengan pemerintah daerah seperti menjaga terkendalinya inflasi dan mendukung stabilitas sistem keuangan.

“Bank Indonesia Malang juga mendorong pengembangan sektor industri pengolahan yang punya potensi tinggi dalam ekspor, pariwisata, pengembangan UMKM, pengembangan ekonomi kreatif, pengembangan transaksi non tunai dan keuangan digital, pengembangan ekonomi dan keuangan syariah serta meningkatkan kolaborasi hexahelix (pemerintah, swasta, intelektual, komunitas kreatif, media dan investor),” ujar Kepala Perwakilan BI Malang, Azka Subhan Aminurridho pada acara seminar yang dihelat di Ijen Suites & Convention, Jumat (9/4/2021).

Azka Subhan menyampaikan tujuan dari seminar ini untuk membangun sinergi yang berkesinambungan dengan pemerintah daerah di Malang Raya dan menjadi sarana diseminasi, sharing knowledge, dan menumbuhkan optimisme dalam pemulihan ekonomi. “Sikap optimistis tersebut perlu terus ditumbuhkan agar dapat menjadi pijakan dalam transformasi ekonomi. Sehingga mampu meningkatkan daya saing ekonomi dan merebut peluang pasar,” sambungnya.

Tersambung melalui Zoom Meeting, Kepala Perwakilan BI Jawa Timur, Difi Ahmad Johansyah, menyampaikan bahwa kontribusi Malang Raya dalam perekonomian Jawa Timur sebesar 7,91 persen. Angka yang cukup besar. Kalau perekonomian Malang Raya bisa pulih, maka tentu akan mendongkrak perekonomian Jawa Timur.

“Perekonomian di Jawa Timur sudah melewati masa kritis dan sudah mulai recovery. Namun masih ada ketidakpastian sejauh mana dampak pandemi terhadap perekonomian Jawa Timur, khususnya aktivitas belanja terutama dalam bidang pariwisata dan jasa. Karena itu merupakan tulang punggung aktivitas ekonomi Malang Raya. Landasan utama pemulihan ekonomi, yakni berhasilnya pelaksanaan vaksinasi yang diharapkan bisa menjadi game changer yang bisa memulihkan perekonomian,” jelas Difi.

Pengembangan terobosan sektor baru juga sangat diperlukan untuk pemulihan ekonomi. BI Jawa Timur melihat bahwa sektor-sektor baru ini sangat potensial dikembangkan di Malang Raya, seperti UMKM. BI mendorong UMKM untuk memanfaatkan maketplace dan digitalisasi agar peluang pasarnya semakin luas.

“Malang Raya juga menjadi kiblat pengembangan ekonomi kreatif d Indonesia. Selain harus tetap berusaha memulihkan sektor pariwisata, Malang Raya juga harus dapat memantapkan diri untuk menjadi sumber pertumbuhan ekonomi Jawa Timur melalui pengembangan UMKM dan ekonomi kreatif,” ujarnya.

Sementara menurut Ketua Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Malang, Dr. rer. pol. Wildan Syafitri, SE., ME, mengatakan bahwa saat ini beberapa indikator ekonomi telah bergerak ke arah yang positif dan pemerintah pusat pun telah memiliki agenda dan rencana ekspansi fiskal yang sangat tinggi. Gairah masyarakat mulai membaik yang ditunjukkan oleh mobilitas yang meningkat.

“Ekspektasi masyarakat yang positif terhadap ekonomi akan menjadi jalan utama bahwa optimisme ini akan mendorong kita untuk berusaha untuk masa depan yang lebih baik. Semoga kegiatan ini membawa manfaat bagi semua warga, bisa meningkatkan perekonomian. Nanti kita lihat indikatornya di tahun mendatang. Kita Pastikan bahwa indikator yang telah ditetapkan dalam RKPD ataupun RPJMD dapat menjadi acuan untuk kita kejar,” imbuhnya.

Seminar ini sebagai wujud nyata dukungan pemulihan ekonomi oleh BI Malang yang berkolaborasi dengan ISEI dan Radar Malang. Narasumber ypada acara ini, yakni anggota DPR RI Komisi XI Ir. Andreas Eddy Susetyo, MM dan ketiga pemimpin daerah Malang Raya, yaitu Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji, Wali Kota Batu Dra. Hj. Dewanti Rumpoko, Msi, Wakil Bupati Malang, Drs. H. Didik Gatot Subroto, SH., MH, serta Prof. Candra Fajri Ananda (akademisi Universitas Brawijaya). (ari/ram)

 

You may also like

Skip to content