Malang, (malangkota.go.id) – “Seribu orang tua bisa bermimpi, satu orang pemuda bisa mengubah dunia,” demikian Bung Karno berkata. Sebuah ungkapan yang tak lekang hingga kini saat Indonesia bersiap menyongsong gerbong transformasi digital gelombang kedua dengan ekspektasi tinggi akan potensi besar generasi emas bangsa sebagai lokomotifnya.
Berlandaskan spirit tersebut, Pemerintah Kota (Pemkot) Malang melalui Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) menyelenggarakan Festival Kepemudaan Kota Malang Tahun 2021 di Gedung Kartini Imperial Ballroom, Kota Malang, Rabu (17/11/2021).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji saat membuka acara tersebut menyampaikan harapannya, semoga kegiatan ini menjadi sebuah kontribusi nyata dan bukan hanya pikiran saja. Tetapi aksi nyata yang terbentuk melalui komitmen bersama untuk kemajuan Indonesia.
Dituturkan Wali Kota Sutiaji, kehidupan di dunia ini adalah istighfar (tindakan meminta maaf atau memohon ampunan kepada Allah yang dilakukan oleh umat Islam, red), selayaknya seperti sebuah sayembara. “Tentu ada yang menang, ada yang kalah, ada yang punya prestasi dan ada yang tidak berprestasi,” jelasnya.
Akan tetapi, kata dia, Tuhan telah membekali seluruh umat untuk menjadi orang yang menang. Di mana, orang yang menang adalah orang yang memiliki idealisme, kepercayaan, optimisme, angan-angan, cita-cita, dan asanya tidak pernah putus. “Saya ingatkan kepada pemuda untuk menggali setiap potensi yang dimiliki. Sehingga potensi terpendam yang dimiliki dapat muncul. Jangan pernah ada kalimat tidak, raihlah asa dan cita-cita adik-adik semua,” ujar Wali Kota Sutiaji memotivasi.
Di era revolusi industri 4.0 saat ini, Sutiaji juga berpesan untuk lebih pandai dalam memfilter budaya yang masuk. Termasuk informasi yang luar biasa transparan. Hanya anak muda yang memiliki idealisme dan jiwa nasionalisme yang tidak akan terkoyak dengan propaganda yang ingin memecah belah anak bangsa.
Menurut Wali Kota Sutiaji, Kota Malang adalah kota yang luar biasa, karena menjadi miniatur nusantara dan dunia. Alasannya, mahasiswa di Kota Malang datang dari seluruh penjuru Indonesia, bahkan ada 132 negara yang mengirimkan mahasiswanya belajar di tempat ini. “Ini adalah kekuatan dan potensi yang harus kita kembangkan, tidak banyak daerah yang diberikan kesempatan seperti Kota Malang. Tinggal bagaimana kita mampu mengolaborasikan beberapa kekuatan di daerah lain untuk membuat Indonesia lebih maju,” tegasnya.
Bonus demografi, sambungnya, di mana populasi masyarakat akan didominasi oleh usia produktif yang dapat menjadi kekuatan bangsa Indonesia mampu mengoptimalkan potensi yang dimiliki. “Kami berharap pemuda harus menjadi pemenang bagi dirinya, lingkungannya dan seluruhnya demi masa depan Indonesia,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Disporapar Kota Malang, Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si menyampaikan, tujuan pelaksanaan acara ini untuk mengapresiasi kreativitas pemuda, organisasi kedaerahan, dan organisasi kepemudaan.
Festival ini digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Sumpah Pemuda 2021, di antaranya Performance Festival dari perwakilan organisasi daerah, lomba kuliner khas Malang antarorganisasi kepemudaan, dan lomba Tiktok dengan tema Sumpah Pemuda bagi masyarakat umum. “Berbagai kreasi budaya nusantara yang dihadirkan seakan mewakili kemajemukan karakter yang terus dijaga harmonis di bumi Arema,” ujarnya.
Acara ini digelar secara hybrid dengan menerapkan protokol kesehatan dan diikuti oleh 300 orang dari berbagai elemen pemuda usia 16-30 tahun. Dalam momen tersebut, turut diserahkan secara simbolis sejumlah bantuan bagi organisasi pemuda di Kota Malang dan pengukuhan pengurus Purna Prakarya Muda Indonesia (PPMI) Kota Malang. (dio/ndu/ram)