Malang, (malangkota.go.id) – Hingga saat ini kesadaran dan pengetahuan masyarakat tentang stunting atau keterlambatan tumbuh kembang anak masih tergolong rendah. Bahkan ada sebagian masyarakat yang beranggapan dan mempercayai mitos bahwa stunting dipicu oleh faktor keturunan atau keluarga. Untuk memberi pemahaman kepada masyarakat memang tidak mudah dan dibutuhkan keterlibatan berbagai pihak, seperti posyandu dan puskesmas.
Hal itu yang disampaikan Kepala Puskesmas Polowijen, Kecamatan Blimbing, Kota Malang, drg. Ratna Yulia pada Selasa, 20 Desember 2022 usai acara deklarasi ibu hamil Indonesia dalam mencegah anak stunting di aula Puskesmas Polowijen. Menurutnya, melalui program dari kementerian kesehatan ini, salah satu upaya tepat untuk mencegah stunting sejak dini yaitu sejak anak dalam kandungan ibu.
Melalui program seperti ini, terang perempuan berhijab itu, para ibu hamil dibekali berbagai pengetahuan terkait pencegahan stunting dan berbagai hal yang dapat memicu terjadinya stunting. drg. Ratna mencontohkan, bahwa sejak hamil seorang ibu harus makan makanan bergizi, rutin memeriksakan kesehatan dan kehamilannya serta tidak mempercayai mitos, jika stunting disebabkan karena keturunan atau gen yang dibawa kedua orang tua anak.
“Tujuan kegiatan ini utamanya adalah untuk mencegah stunting di Indonesia dan Kota Malang pada khususnya, di mana sasarannya adalah ibu hamil dari seluruh wilayah. Kegiatan ini difokuskan pada kelas ibu hamil, di mana kelas ibu hamil sudah mencakup semua materi tentang ibu hamil, mulai dari kehamilan awal sampai kehamilan akhir. Sehingga nanti akan menghasilkan generasi bangsa yang sehat serta kedepannya Indonesia bebas stunting,” urainya.
Agar pencegahan stunting ini lebih masif, drg. Ratna mengaku akan terus dan selalu mengampanyekan program dari Kementerian Kesehatan ini. Selain itu, sejumlah kader kesehatan akan diterjunkan ke masyarakat, seperti ke posyandu dan kelompok tim penggerak PKK. “Sehingga dengan upaya ini angka stunting akan terus dapat ditekan dan nantinya terlahir calon generasi bangsa yang sehat, tumbuh normal dan berdaya saing tinggi,” pungkasnya. (say/ram)