Klojen (malangkota.go.id) – Seperti halnya di sejumlah daerah lain, di Kota Malang dalam satu minggu terakhir harga cabai rawit merangkak naik. Jika sebelumnya cabai rawit dijual Rp40 ribu hingga Rp60 ribu per kilogram, kini harganya mencapai Rp80 ribu per kilogramnya.
Namun kondisi ini tidak menyebabkan kelangkaan cabai rawit di pasaran, akan tetapi berimbas terhadap penjualan pedagang yang turun hingga 50 persen.
Hal itu diungkapkan salah satu pedagang di pasar rakyat Klojen, Suyatmi saat ditemui pada Jumat, (24/2/2023). Menurutnya, kenaikan harga cabai ini kemungkinan disebabkan cuacu buruk yang berdampak terhadap sektor pertanian. Namun perempuan paruh baya ini menampik jika naiknya harga dikarenakan mendekati momen bulan Ramadan.
Pasalnya, meski menjelang hari besar nasional maupun hari besar agama, terkadang harga kebutuhan stabil dan bahkan turun. “Jadi kondisi seperti ini tidak bisa dijadikan tolok ukur, karena semua tergantung kondisi pasar,” imbuhnya.
Naiknya harga cabai rawit ini juga dirasakan warga. Seperti yang disampaikan Diana Novita Hariani saat berbelanja di pasar Klojen. Dia mengaku harus mengurangi pembelian cabai rawit agar kebutuhan lain seperti tahu dan tempe dapat terbeli setiap harinya.
Selain cabai rawit, cabai besar juga mengalami kenaikan, dari Rp40 ribu per kilogram kini menjadi Rp60 ribu per kilogram. Beras premium pun naik, yang semula setiap lima kilogram dijual Rp50 ribu, kini menjadi Rp65 ribu. Sedangkan minyak goreng merk minyakita masih stabil. Setiap liternya dipatok Rp13 ribu hingga Rp14 ribu.
Menyikapi kondisi ini, Analisis Muda Perdagangan Dinas Koperasi Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang, Luh Putu Eka Wilantari saat dihubungi via ponselnya mengimbau masyarakat agar tidak resah. Pihaknya akan melakukan operasi pasar jika sewaktu-waktu dibutuhkan guna menstabilkan harga.
“Harga cabai rawit di pasar rakyat hari ini memang mengalami sedikit kenaikan karena disebabkan faktor hujan di Kota Malang dalam beberapa hari ini cukup tinggi, kemudian panen raya juga sudah selesai. Tapi ketersediaan stok di pasar masih aman,” pungkasnya. (say/yon)