Sukun (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bersama jajaran Pemerintah Kota (Pemkot) Malang kembali menyapa warga dalam giat Sambang Warga yang rutin dilaksanakan setiap hari Jumat. Seperti biasanya, Sambang Warga yang dikemas dengan olahraga bersepeda (gowes) bersama ini menyambangi wilayah Kelurahan Bakalankrajan dan Kelurahan Bandungrejosari Kecamatan Sukun Kota Malang, Jumat (24/2/2023).
Di dua kelurahan ini Wali Kota Malang menyambangi enam titik untuk menyalurkan bantuan sekaligus untuk melihat langsung kondisi wilayah. Menariknya, di titik kelima saat menyambangi Mbah Paringsih (lansia) di Jl Klayatan II, Wali Kota Malang juga meresmikan Kampung Raket Klayatan. Raket memang sudah menjadi produk unggulan dan merupakan potensi ekonomi kreatif subsektor kriya di wilayah Bandungrejosari.
Sutiaji menjelaskan pembentukan Kampung Raket Klayatan ini diawali saat dilakukannya kegiatan rutin belanja masalah beberapa bulan lalu di lokasi yang sama. Kegiatan belanja masalah ini merupakan wadah bagi masyarakat untuk menyampaikan permasalahan warga kepada Wali Kota bersama perangkat daerah sehingga dapat segera diberikan solusi.
“Dari belanja masalah beberapa bulan yang lalu, hari ini sudah bisa terimplementasi di PAK (Perubahan Anggaran Keuangan). Kemarin dianggarkan, support masyarakat luar biasa. Tapi tidak cukup di sini, nanti seperti ini kita kuatkan dengan bagaimana membangun pemberdayaan ekonomi agar kuat,” ujar Sutiaji.
Lebih lanjut pria yang juga menghobi olahraga bulu tangkis ini mengatakan nantinya Pemkot Malang juga bisa membantu untuk memperluas pemasaran produk raket ini. Selain menyasar pangsa pasar lokal, diharapkan nantinya produk-produk ini juga mampu menyasar pasar regional bahkan internasional. Menurutnya, kalaupun perolehan laba per unit yang didapatkan tidak begitu banyak, tetapi jika produk bisa dipasarkan secara masif tentunya laba yang diperoleh juga berlipat.
“Kita lihat pasar mana yang bisa disasar itu pasar lokal atau regional, kalau bisa kita kerja sama juga dengan sekolah-sekolah. Selain itu, kita lihat juga pasar di luar, supaya bersaing. Nanti kita sampaikan juga untuk dipasarkan melalui e-Katalog. Kalau lewat e-Katalog itu enak yang lihat semuanya se-Indonesia,” tambahnya.
Selain produksi raket, Kampung Raket Klayatan ini diharapkan juga mampu memproduksi shuttlecock (kok). Menurutnya, kebutuhan akan kok dirasa cukup tinggi. “Nanti saya minta juga, di sini kan sudah produksi kok. Karena kebutuhan shuttlecock ini luar biasa karena sifatnya yang buang habis. Kalau saya main minimal satu set bisa sepuluh kok,” pungkasnya. (iu/yon)