Klojen (malangkota.go.id) – Berkaitan dengan Rancangan Peraturan Daerah (Ranperda) Penanaman Modal, setiap daerah sebenarnya dianjurkan untuk menuju kemandirian fiskal. Untuk menuju kemandirian fiskal tersebut ada berbagai langkah yang bisa dilakukan, salah satu diantaranya adalah bagaimana investasi di Kota Malang itu dimudahkan.
Hal ini tidak bisa serta-merta yang namanya investasi itu dapat tumbuh dengan baik ketika tidak dilakukan perbaikan pelayanan terhadap perizinan. Maka yang menjadi amanat Presiden RI, selain masalah stunting, kemiskinan, itu juga bagaimana investasi bisa tumbuh dan berkembang dengan digitalisasi pelayanan publik, pelayanan bersama.
Hal itulah yang disampaikan Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji usai Rapat Paripurna dengan agenda penyampaian jawaban Wali Kota Malang atas pemandangan umum fraksi terhadap Ranperda Penanaman Modal di Gedung DPRD Kota Malang, Rabu (24/5/2023).
Wali Kota Malang mengatakan, ketika ranperda itu nanti sudah menjadi peraturan daerah (perda) maka sudah jelas SOP-nya, sehingga nanti juga jelas antara reward dan _punishment_nya seperti apa.
“Kita nanti akan membuat kebijakan untuk memudahkan semua urusan sehingga nanti para calon investor ada ketertarikan dan berinvestasi untuk menanam modal di Kota Malang,” jelasnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu menjelaskan kalau orang menanamkan modal itu pasti melihat situasi dan kondisi lingkungan di Kota Malang itu bagaimana. “Nah ini yang juga harus dijaga bersama-sama, untuk bagaimana menciptakan kondisi yang nyaman dan bisa menggaet para penanam modal,” imbuhnya.
“Jadi, lingkungan memang tidak bisa dipisahkan dari upaya membangun kepercayaan kepada para investor. Kami optimis nantinya akan banyak investor yang mau berinvestasi di Kota Malang, karena kota ini cukup kondusif,” pungkas Sutiaji. (say/yon)
