Kedungkandang (malangkota.go.id) – Keberhasilan meraih peringkat tiga dalam ajang Lomba Petani Milenial yang diselenggarakan oleh Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang beberapa waktu lalu semakin memotivasi Jasmito, petani dari Bumiayu. Kini ia mengembangkan lahan pertaniannya yang berfokus pada pertanian organik.
Jasmito menjelaskan bahwa dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan manfaat sayuran organik bagi kesehatan, sektor ini semakin menjanjikan. Permintaan produk pertanian organic diungkapkannya semakin meningkat, namun stoknya terbatas.
“Kami tidak punya pilihan lain kecuali terus membuka lahan untuk melayani pesanan. Saat ini, kami membuka lahan di wilayah Cemorokandang,” jelas Jasmito, Jumat (2/5/2023).
Jasmito mengakui bahwa pemilihan lokasi di Cemorokandang bukan tanpa alasan. Beberapa pertimbangan menjadi faktor penentu, diantaranya adalah ketersediaan lahan yang luas di wilayah tersebut serta tersedianya tenaga kerja yang sudah berpengalaman dalam pertanian organik.
“Kami memilih membuka lahan untuk pertanian sayur dan holtikultura di tanah yang sekitarnya juga sudah menggunakan sistem pertanian organik. Hal ini kami lakukan agar produk kami tidak terkontaminasi oleh pupuk kimia,” kata Jasmito.
Jasmito menyebut pertanian organik memiliki perbedaan dengan pertanian yang menggunakan pupuk kimia yang dapat diproduksi secara massal di berbagai daerah. Produk pertanian organik lebih spesifik. Dikatakannya tidak mudah menemukan produk pertanian organik di tengah banyaknya produk yang menggunakan pupuk sintetis.
“Ini adalah keuntungan kami dalam menggunakan sistem pertanian organik. Kami tidak pernah kesulitan mencari pasar, karena setiap produk yang kami hasilkan selalu terjual habis bahkan seringkali kekurangan stok,” terang Jasmito.
Dengan fakta ini, saat ini Jasmito terus melakukan pengkaderan terutama dengan mengajak generasi muda untuk tertarik dalam pertanian organik. Pasalnya, dengan tingkat kompleksitas yang tinggi dalam sistem pertanian organik, banyak petani yang menyerah dalam mengembangkan produk pertanian organik.
“Justru dengan jumlah pesaing yang sedikit dalam sistem pertanian organik, peluang usaha ini masih sangat bagus. Di sinilah kami bermain dan memanfaatkan peluang pasar yang masih sangat terbuka,” ujar Jasmito.
Selain itu Jasmito mengungkapkan bahwa Pemerintah Kota Malang melalui Dispangtan sangat peduli dalam mendorong petani untuk memproduksi produk pertanian organik. Hal ini menjadi faktor penting dalam prospek pengembangan pertanian organik yang masih sangat baik di Kota Malang. (cah/yon)