Klojen (malangkota.go.id) – Pemerintah Kota (Pemkot) Malang mengikuti penilaian Evaluasi Tahap I Penerapan Program Smart City 2023 yang diselenggarakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) secara virtual dari ruang Ngalam Command Center (NCC) Balai Kota Malang, Senin (12/6/2023). Evaluasi ini sendiri merupakan lanjutan dari evaluasi yang sebelumnya dilakukan pada tahun 2022.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Malang, Erik Setyo Santoso, ST, MT yang memimpin tim Smart City Kota Malang menyampaikan apresiasinya kepada seluruh pihak yang telah bekerja keras mewujudkan implementasi program Smart City di Kota Malang. “Apresiasi dan terima kasih saya sampaikan kepada semua pihak yang di tengah kesibukan rutinitas masing-masing tetap bisa maksimal dalam menpersiapkan evaluasi ini,” ucapnya.
Dalam paparannya kepada tim asesor, Sekda Erik menyampaikan capaian-capaian Kota Malang dalam quick wins yang terbagi menjadi enam pilar dalam program Smart City, mulai dari Smart Government, Smart Branding, Smart Economy, Smart Society, Smart Living, dan Smart Environment. Selain itu juga dibeberkan berbagai aspek pendukung menuju Kota Cerdas seperti diantaranya kebijakan, kelembagaan, infrastruktur, serta implementasi enam dimensi Malang Kota Cerdas.
Dari capaian-capaian tersebut Erik mengungkapkan Kota Malang akan terus memperkuat kebijakan dalam mendukung program Smart City tersebut. “Kota Malang terus memperkuat kebijakan mendukung kota cerdas. Dari mulai dicanangkannya rencana induk pada tahun 2020, Dewan dan tim Smart City secara aktif melakukan melakukan koordinasi dan sinergitas mulai dari Focus Group Discussion (FGD), rapat koordinasi, dan juga kolaborasi dengan akademisi,” terangnya.
Terkait dengan penilaian tim asesor, Erik mengungkapkan terdapat beberapa catatan yang perlu diperhatikan Kota Malang dalam mempersiapkan diri menghadapi evaluasi berikutnya. Diantara yang menjadi perhatian asesor adalah penguatan kebijakan, aktivasi Malang Creative Center, pengelolaan sampah di TPA Supit Urang, implementasi aplikasi Si Apel dan JDIH, serta yang terpenting adalah memberikan data dukung akan capaian Kota Malang.
“Perlu disiapkan data dukung yang lebih rinci sehingga saat menjelaskan ketika ditanya perubahan juga menjadi lebih enak, ada angka yang terukur dari berapa menjadi berapa, melakukan apa dengan sebab apa, sehingga bisa membedakan dan terlihat antara target dan hasil,” jelas Erik.
Mendukung pernyataan Sekda Kota Malang, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kota Malang, M. Nur Widianto, S.Sos menyatakan pihaknya akan mempersiapkan data dukung dalam mempersiapkan diri untuk evaluasi berikutnya.
Menurutnya, dalam evaluasi ini secara umum tim asesor mengapresiasi langkah-langkah yang telah dilakukan oleh Pemkot Malang. Akan tetapi diperlukan beberapa data dukung dalam rangka mengukur sejauh mana perkembangan implementasi Smart City di Kota Malang. Harapannya dengan paparan pencapaian serta bukti dukung yang lengkap, mampu meningkatkan indeks smart city Kota Malang yang tahun lalu terukur pada angka 2,95 dan berada di peringkat tujuh dari seluruh peserta yang dievaluasi dari seluruh Indonesia pada 2022.
“Tetapi tentunya Pemkot Malang tidak akan berhenti di situ. Kita akan menindaklanjuti aspek-aspek mulai dari Smart Government sampai Environment yang belum tercapai sesuai dengan quick wins yang sudah ditetapkan dalam masterplans termasuk pengutan kebijakan implementasi berbagai program pendukung dan integrasi sejumlah aplikasi,” jelasnya lagi.
Pria yang akrab disapa Wiwit itu juga berharap Kota Malang yang merupakan satu dari 191 kota/kabupaten di Indonesia yang menjadi rekomendasi dari tim asesor untuk melaksanakan Evaluasi Implementasi Gerakan Menuju Kota Cerdas (Smart City) periode 2017-2022 ini mampu menjadikan Smart City sebagai sebuah pendekatan yang bisa mendukung pencapaian agenda pembangunan, dan mampu mengintegrasikan berbagai aspek dalam membangun sebuah kota cerdas.
“Jadi smart city bukan tentang aplikasi, tetapi bagaimana kota dibangun dengan cara yang cerdas, keterlibatan para pemangku kepentingan, integrasi program dan bukan hanya aplikasi, bagaimana efektif dan efisien menggunakan anggaran, membangun branding yang baik bagi kota dan masyarakat, meningkatkan perekonomian dan lingkungan dengan cara-cara yang cerdas dan berkelanjutan,” pungkasnya. (iu/yon)