Pendidikan

Kreatif, Mahasiswa UMM Sulap Limbah Udang Jadi Penyedap Rasa

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Selama ini limbah udang dibuang begitu saja, dan bahkan malah dapat mencemari lingkungan sekitar. Berangkat dari fenomena inilah tim yang terdiri dari mahasiswa Program Studi Ekonomi Pembangunan Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berinovasi memanfaatkan limbah udang menjadi penyedap rasa.

Tim UMM yang berinovasi mengubah limbah udang menjadi penyedap rasa

Menariknya, inovasi ini berhasil lolos pendanaan Program Pembinaan Mahasiswa Wirausaha (P2MW) Direktorat Pembelajaran dan Kemahasiswaan Direktorat Jenderal (Ditjen) Pendidikan Tinggi, Riset dan Tèknologi (Diktiristek) Kemendikbudristek RI.

Ketua tim, Rezatullah menjelaskan bahwa inovasi ini menjadi upaya untuk mengurangi pencemaran lingkungan serta menambah nilai limbah karena diubah menjadi produk yang bermanfaat bagi masyarakat.

“Jadi limbahnya diubah menjadi shrimp flavour atau penyedap rasa. Limbah udang itu diperoleh dari proses industri udang. Meliputi bagian-bagian tubuh udang yang tak terpakai seperti kepala, kulit, dan ekor. Tiga bagian ini biasanya dibuang begitu saja oleh pihak industri,” tambahnya, Jumat (30/6/2023)

Tidak jarang limbah udang ini mencemari lingkungan, karena menyebabkan polusi udara karena seringkali menimbulkan bau yang tidak sedap. Hal itu membuat Rezatullah dan tim semakin bersemangat menghasilkan solusi yang tepat dan akurat.

Terkait proses pembuatan, tim Kampus Putih harus melakukan beberapa Langkah. Dimulai dengan mengumpulkan limbah udang terlebih dahulu. Kemudian limbah yang terdiri dari kulit, kepala, dan ekor udang itu dihaluskan dengan menggunakan mesin sehingga menghasilkan serbuk halus.

“Setelah itu, serbuk tersebut dicampur dengan bumbu dapur dan rempah-rempah. Lalu campuran bahan tersebut dikeringkan dan pada akhirnya dikemas dan siap digunakan. Kami saat ini juga tengah merintis usaha ini agar bisa digunakan masyarakat luas,” jelasnya lebih lanjut.

Keberhasilan ini dikatakan Reza adalah berkat kolaborasi dan kerja sama tim yang terdiri dari Mina Syalafi Mufah, Risda Yanti Fatikasari, dan Tutut Solikah. Selain itu mereka juga mendapatkan bimbingan, pendampingan, dan masukan dari dosen pembimbing yakni Setyo Wahyu S, SE, ME. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content