Sukun (malangkota.go.id) – 690 guru Taman Kanak-Kanak (TK) di Kota Malang mengikuti Workshop Peningkatan Kompetensi Guru Taman Kanak-Kanak Dalam Penerapan Pembelajaran Kurikulum Merdeka, Sabtu (19/8/23). Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang, Suwarjana, SE, MM membuka kegiatan yang digelar di Gedung Sarwakirti Universitas Kanjuruhan ini.
Suwarjana mengungkapkan bahwa sekolah-sekolah mulai jenjang TK hingga SMP yang berada di bawah naungan Disdikbud telah menerapkan Kurikulum Merdeka Belajar. Kendati demikian, pihaknya sangat mendukung terlaksananya kegiatan-kegiatan untuk penyegaran dan peningkatan kompetensi serta pengetahuan dalam implementasi kurikulum tersebut.
“Ini adalah kurukulum baru yang walaupun pada intinya sama, cuma ada pengembangan-pengembangan tapi tidak ada salahnya jika terus diasah dan diingat agar tidak salah jalan saat mengajari anak-anak,” ujar Suwarjana.
Tak hanya memberikan kesempatan pada anak untuk mengenal sekolah, melalui pendidikan usia dini juga membentuk karakter dan nilai pada anak yang berkualitas sebelum memasuki pendidikan dasar hingga mengarungi kehidupan di masa mendatang. Melalui beragam kegiatan pembelajarannya, anak-anak akan dikenalkan dan dibiasakan untuk memiliki karakter positif, seperti kejujuran, kedisiplinan, dan berbagai hal positif lain. Oleh karenanya, pendidikan pada anak usia dini dipercaya dapat membantu proses perkembangan anak lebih optimal.
“Taman kanak-kanak ini kan merupakan sebuah awalan untuk jenjang pendidikan selanjutnya. Maka penanaman nilai-nilai, karakter pada jenjang ini harus benar. Berbagai materi pembelajaran yang mengarahkan anak untuk melakukan berbagai keseharian yang baik harus terus didorong agar terbentuk karakter positif dalam diri mereka,” tegas Kadisdikbud.
Pada kesempatan ini, Kadisdikbud Kota Malang memotivasi para guru TK di Kota Malang untuk terus memberikan yang terbaik dalam mendidik anak usia dini. “Kuncinya adalah lakukan dengan ikhlas dan cerdas. Jika Anda tidak melakukannya dengan ikhlas pasti cita-cita pendidikan tidak akan tercapai,” pungkasnya. (ari/yon)
