(malangkota.go.id) – Tepat pada peringatan Hari Pangan Sedunia, Senin (16/10/2023), Badan Pangan Nasional (Bapanas)/National Food Agency (NFA) menggelar Gerakan Pangan Murah (GPM) Serentak Nasional di 421 titik pada 262 kabupaten/kota dan 38 provinsi.
Kepala Bapanas Arief Prasetyo Adi, S.T., M.T. menyampaikan bahwa pelaksanaan GPM berkala merupakan arahan Presiden Republik Indonesia agar masyarakat mendapat bahan pangan dengan harga lebih rendah dari pasaran. “GPM Serentak Nasional kali ini total ada sampai 421 titik. Ini berarti tim Bapak Mendagri semuanya telah bekerja keras di masing-masing daerah. Memang perintah Bapak Presiden Joko Widodo agar terus lakukan GPM secara masif dan terus-menerus,” ujarnya di Kantor Bapanas, Jakarta.
Arief mengatakan GPM Serentak Nasional yang dihelat hingga bulan Oktober 2023 ini menggunakan anggaran pusat dan dana dekonsentrasi NFA yang dialokasikan ke seluruh provinsi. Pihaknya berharap anggaran tersebut dapat dimanfatkan secara optimal.
“Kami berharap, semua kepala dinas yang menangani urusan pangan dapat mengoptimalkan pemanfaatan anggaran dekonsentrasi tersebut untuk mendukung kegiatan stabilisasi pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi di wilayahnya, mengingat saat ini sudah mulai memasuki akhir tahun,” lanjutnya.
Arif yang juga menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Menteri Pertanian ini menuturkan pemerintah melakukan berbagai langkah intervensi dalam upaya Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP), terutama terhadap komoditas pangan yang mulai bergejolak. Dibeberkannya, untuk stabilisasi harga beras, pemerintah tengah menyalurkan 640 ribu ton bantuan pangan beras kepada 21,3 juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dalam kurun waktu tiga bulan, yakni Oktober-November. Beras SPHP disalurkan ke seluruh Indonesia melalui pasar ritel, pasar tradisional, dan Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC).
Dalam acara yang digelar secara hybrid ini, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menuturkan bahwa pihaknya sangat mendukung adanya GPM Serentak Nasional ini. “Adanya dinamika kenaikan harga beberapa komoditas pangan di daerah, sehingga diperlukan upaya pemerintah untuk menstabilkan harga pangan melalui Gerakan Pangan Murah,” jelasnya.
Pemerintah daerah pun didorong untuk terus konsisten melaksanakan pasar murah tanpa harus menunggu intervensi dari pemerintah pusat. Menteri Tito menegaskan bahwa anggaran yang dimiliki pemerintah daerah harus lebih banyak digunakan untuk mengendalikan harga pangan.
“Awal tahun ini Bapak Presiden sudah mengumpulkan kita semua yang pada intinya untuk menjaga stabilitas harga pangan. Inflasi dan menjaga stabilitas harga bahan pangan menjadi salah satu kriteria variabel untuk evaluasi menentukan perpanjangan atau tidaknya pejabat kepala daerah,” tegasnya.
Untuk di Kota Malang sendiri, kegiatan GPM dilaksanakan di Lapangan Merjosari Kecamatan Lowokwaru. Berbagai komoditi dijual dengan harga yang lebih terjangkau, seperti beras, bawang putih, cabai, gula pasir, telur ayam, dan minyak. (ari/yon)