Blimbing (malangkota.go.id) – Memiliki anak berkebutuhan khusus (ABK) tentu menjadi sebuah amanah besar bagi para orang tua. Tak hanya anak-anak istimewa ini saja yang perlu mendapat dukungan dan motivasi, tetapi para orang tua tentu membutuhkan dukungan untuk melakukan pendampingan dan perawatan khusus bagi anak mereka ini. Dalam rangka Hari Disabilitas Internasional 2023, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Malang melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Layanan Pendidikan ABK menggelar kegiatan Motivasi dan Parenting ‘Menjadi Orang Tua yang Cerdas dan Tangguh’, Kamis (7/12/2023).
Menjadi orang tua cerdas dan tangguh harus dimulai dengan kemampuan untuk melihat anak layaknya bintang yang bersinar terang. Orang tua para anak istimewa tentunya adalah mereka yang memiliki kekuatan ekstra karena mendidik anak istimewa membutuhkan proses panjang. Kegiatan yang memberikan motivasi, tips parenting, hingga ruang untuk saling bertukar pengalaman dan cerita tentu akan menguatkan para orang tua untuk mendampingi anak mereka menuju kesuksesan. Oleh karena itu, dalam kegiatan yang diselenggarakan di Savana Hotel and Convention ini Disdikbud Kota Malang mengundang Rian Proyo Hardi, CPST serta Dr. Amelia A. Daeng, M.Psi, Psikolog sebagai motivator dan narasumber.
Kepala Disdikbud Kota Malang, Suwarjana, SE, MM menuturkan bahwa pihaknya berupaya memberikan pemahaman dan keyakinan bagi masyarakat bahwa pemerintah hadir untuk memberikan layanan pendidikan secara inklusif. “Kita ingin masyarakat tahu bahwa kami tidak membedakan anak-anak. Hak mereka sama dengan anak-anak biasa, sehingga kami juga akan layani sama dengan mereka yang tidak istimewa. Melalui kegiatan ini juga menunjukkan kepedulian orang tua untuk anak-anak istimewa mereka,” tuturnya.
Suwarjana juga menerangkan UPT Layanan Pendidikan ABK yang terletak di Tlogowaru ternyata tidak hanya memberikan pelayanan bagi anak-anak istimewa yang berasal dari Kota Malang saja, namun juga ada anak-anak yang berasal dari luar daerah. “Dalam pelayanan ini kami tidak melihat dari mana dia berasal, tetapi kalau sudah anak istimewa harus kita layani. Karena ternyata di daerahnya belum tentu ada layanan seperti di Kota Malang ini. Insyaallah kami masih bisa melayani teman-teman dari luar Kota Malang. Jangan khawatir, kami tidak akan menganakemaskan yang dari Kota Malang. Prinsip kami, pendidikan adalah untuk semua warga masyarakat,” ujarnya.
Dalam kesempatan ini, para orang tua anak-anak istimewa ini berkesempatan untuk ‘curhat’ kepada Kadisdikbud terkait layanan pendidikan bagi anak-anak mereka. Berbagai pengalaman dan keresahan yang dirasakan disampaikan secara lugas dalam forum ini. Menanggapi hal tersebut, Suwarjana berjanji akan terus meningkatkan pelayanan bagi para siswa istimewa ini.
“Kalau memang di lapangan, pelayanan bagi anak-anak ini dirasa masih kurang pasti akan kami tekankan dan sosialisasikan. Seperti kita sudah memiliki inovasi Belajar Menarik Bersama Siswa Istimewa (Jarik Ma’ Siti) yang diinisiasi oleh SMPN 10 Kota Malang, dan kini sudah mulai direplikasi oleh sekolah-sekolah baik negeri maupun swasta. Jadi orang tua tidak perlu takut anaknya tidak mendapatkan pendidikan yang setara,” terangnya. (ari/yon)