Kedungkandang (malangkota.go.id) – Berbagai upaya strategis terus dilakukan agar target cakupan imunisasi polio di Kota Malang dapat tercapai. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Sub Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio susulan di beberapa titik di Kota Malang. Antara lain di Puskesmas Kedungkandang, Puskesmas Ciptomulyo, Puskesmas Bareng, Puskesmas Polowijen, serta Puskesmas Mulyorejo, Senin (22/1/2024).
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang Meiftah Eti Winindar, SST, MM mengungkapkan bahwa target imunisasi polio dengan sasaran anak usia 0-7 tahun di Kota Malang sudah melebihi target, yakni mencapai 110 persen. Akan tetapi persentase pencapaian itu tidak semuanya adalah warga Kota Malang, mengingat di sekolah yang menjadi lokasi pelaksanaan Sub PIN Polio siswanya juga ada yang berasal dari luar Kota Malang. “Kami fasilitasi, sebab semuanya mendapatkan hak yang sama untuk divaksin,” ujar Meiftah, Senin (22/1/2024).
Dalam perjalanan pelaksanaan Sub PIN Polio putaran pertama yang sudah selesai pada tanggal 21 Januari 2024 kemarin, tidak semua anak telah tervaksin di titik-titik pelaksanaan imunisasi. Ada yang dikarenakan sedang sakit, dan sebab lainnya. “Untuk itulah dilakukan vaksinasi polio susulan yang disebut dengan sweeping vaksinasi di beberapa titik di Kota Malang mulai tanggal 22 Januari 2024 sampai lima hari ke depan,” terang Mieftah.
Vaksinasi susulan bisa dilakukan di Puskesmas ataupun juga titik lain yang sudah ditentukan agar lebih mudah dilakukan koordinasi. Ini dilakukan agar vaksinasi yang dilakukan jumlah pesertanya bisa disesuaikan dengan vaksin yang telah disediakan. “Pasalnya satu vial vaksin berisi 50 dosis untuk anak-anak, jadi saat membuka vaksin diharapkan tidak ada yang mubazir,” tambahnya.
Sementara itu Kepala Puskesmas Kedungkandang dr. Kholida Nur’aini mengatakan vaksinasi susulan ini dilakukan di dua tempat, yaitu di Gedung B Puskemas Kedungkandang dan di Puskesmas Pembantu Wonokoyo. “Adanya kegiatan ini adalah untuk mengakomodir anak-anak yang sebelumnya tidak bisa mengikuti vaksinasi polio di sekolah, posyandu atupun di tempat tempat lain yang sudah ditentukan,” kata Kholida. (cah/yon)