Artikel UMKM

Zigmarie, UMKM yang Tak Sekadar Produksi Tapi Memberi Edukasi

Lowokwaru (malangkota.g.id) – Menjalankan pekerjaan sesuai passion memang sangat menyenangkan. Bermodal kreativitas dan ketekunan, warga Jalan Cumi-Cumi Kelurahan Tunjungsekar, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang merintis sebuah usaha kerajinan. Sundari, perempuan pemilik usaha yang berlabel Zigmarie Homeset & Fashion telah memulai usahanya hampir sepuluh tahun yang lalu.

 Zigmarie Homeset & Fashion UMKM Kota Malang 

Bermodal kreativitas, Zigmarie bisa menyulap kain sisa (perca) menjadi sebuah produk kerajinan tangan yang menarik. Sundari mengungkapkan awalnya ia hanya fokus memproduksi aneka homeset seperti sprei, sarung bantal guling, taplak meja, dan sejenisnya. Diceritakannya bahwa bisnis yang dilakukannya tak selalu berjalan mulus. Omzetnya turun selama pandemi, akan tetapi dari sinilah Sundari terdorong untuk menggali potensi lain yang bisa dikembangkan.

“Awalnya saya memang hanya fokus untuk membuat homeset. Tapi begitu Covid-19 permintaan jadi turun. Aku nyoba yang baru ya aplikasi perca-perca ini. Laku ternyata, dan sampai sekarang lanjut produksi kriya-kriya seperti ini. Kalau homeset kan juga sudah banyak saingannya. Kalau ini sepertinya di Malang malah belum ada,” ungkap alumnus SMK Negeri 3 Malang.

Tentu butuh imajinasi untuk membuat produk handmade seperti yang dilakukan Sundari. Karena menggunakan kain perca, Sundari harus jeli memadupadankan motif dan warna sehingga menjadi sebuah kombinasi yang cantik. Selain itu dibutuhkan ketelatenan untuk menyusun perca menjadi sebuah produk yang rapi. “Ini harus dilipat dan kita setrika satu-satu. Jadi dalam sehari kalau untuk produk tas dengan kombinasi kain perca ini bisa selesai dua buah,” ceritanya sembari menunjukkan produk tas bulat dengan kombinasi perca di tengahnya.

Aplikasi perca menjadi salah satu ciri khas yang untuk produk-produk Zigmarie Homeset and Fashion. Bahkan, kain perca sendiri dipilih karena dinilai memiliki nilai jual yang tinggi jika mampu dimanfaatkan secara kreatif. Terlebih, dengan bahan kain perca malah bisa membuat produknya terkesan terbatas, unik, dan eksklusif karena tidak akan ada yang sama.

“Produk dengan aplikasi perca ini ternyata peminatnya banyak. Saya juga lebih sering beralih ke jual ilmu melalui workshop atau kelas terutama untuk membuat kerajinan dari limbah perca,” ujar Sundari.

Sundari juga tak ragu berbagi informasi dan tutorial kerajinan aplikasi perca dan menjahit melalui kanal YouTube. Hingga kini, kanal Youtube milik Sundari ‘Zigmarie TUTORIAL HOMESET’ telah memiliki 127.000 subscribers dan berhasil menarik banyak penonton dengan video-video tutorialnya. Bahkan, ia berhasil mendapatkan Silver Play Button dari YouTube. Dengan berbagi cerita dan tutorial memanfaatkan kain perca, Sundari juga mengajak masyarakat untuk memanfaatkan kain sisa demi membantu mengurai sampah kain tak terpakai dan mengubahnya menjadi sesuatu yang bernilai seni dan ekonomis. (ari/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content