Klojen (malangkota.go.id) – Dalam rangka memperingati Hari Ulang, Tahun ke-110 Kota Malang dan seabad Stadion Gajayana, pemain sepak bola legendaris Malang Raya dan Kota Surabaya yang bermain di era tahun 1980 hingga 1990-an menggelar pertandingan persahabatan di lapangan Universitas Brawijaya Malang, Minggu (21/04/2024). Laga persahabatan ini merupakan laga kedua, setelah sebelumnya telah digelar di Kota Surabaya beberapa waktu lalu.
Mengusung tema Indonesia Damai dan Kemanusiaan, pertandingan ini juga untuk lebih menggaungkan dunia sepak bola Nusantara. Para pemain dari kedua kesebelasan merupakan pemain yang tak hanya memperkuat tim di daerahnya masing-masing kala itu, namun juga pernah memperkuat Timnas Merah Putih. Seperti pemain asal Kota Malang, Aji Santoso dan Bambang Nurdiansyah serta pemain asal Kota Surabaya, Yusuf Ekodono dan Anang makruf.
Sesuai tema kegiatan, tentang kemanusian, pihak Pemkot dan Pemkab Malang, Pemkot Surabaya dan Pemprov Jawa Timur berkomitmen untuk membantu kebutuhan para pemain legendaris yang tergolong kurang mampu. Contohnya apabila ada kendala biaya ketika berobat ke rumah sakit, maka akan dibantu, juga terkait pembayaran iuran BPJS Kesehatan dan bahkan hingga bantuan biaya hidup.
Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang, Dr Ir. Wahyu Hidayat, MM saat konferensi pers sebelum laga persahabatan dimulai mengatakan sebenarnya tak hanya pemain sepak bola legendaris saja yang mendapatkan bantuan, tapi juga para atlet lain nantinya akan mendapat bantuan serupa. Seperti atlet lari, badminton, basket, silat, karate dan tenis meja. “Tentu mereka yang berprestasi di level nasional dan kondisi ekonominya kurang baik,” tegasnya.
Untuk teknis penyaluran bantuannya, Wahyu menjelaskan nanti akan diatur lebih lanjut, dan menunggu koordinasi serta kesepakatan dari para pihak terkait. “Yang pasti Pak Bupati Malang sudah menyetujui program ini, sedangkan dari Pemprov Jawa Timur melalui Kepala Bakorwil III Malang. Semoga apa yang kami lakukan ini bermanfaat bagi para penerimanya,” sambungnya.
Dengan adanya program ini, disampaikan pria asli Kota Malang itu merupakan salah satu bentuk perhatian pemerintah atau sebagai bukti bahwa pemerintah hadir bagi masyarakat yang membutuhkan. Pasalnya, selama ini masih banyak mantan atlet nasional setelah pensiun atau tidak menjadi atlet lagi, nasibnya kurang beruntung dan dari sisi ekonomi kurang baik. “Disinilah dibutuhkan kehadiran pemerintah atau pihak lain yang peduli,” urai Wahyu. (say/yon)