Klojen (malangkota.go.id) – Bahaya Penyakit Tidak Menular (PTM) yang dapat menjangkiti individu diberbagai usia menjadi perhatian tersendiri Pemerintah Kota (Pemkot) Malang. Dalam rangkaian perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-110 Kota Malang diantaranya diisi dengan Skrinning Deteksi Dini PTM di Aula Lantai 4 Mini Blok Office (MBO) Kota Malang, Senin (29/4/2024).
Pada kesempatan ini Penjabat (Pj.) Wali Kota Malang Dr. Ir. Wahyu Hidayat, M.M. menghimbau agar mewaspadai adanya PTM dengan menerapkan pola hidup sehat. Kegiatan skrining ini menjadi bagian dari upaya Pemkot Malang untuk mencegah dan meminimalisir Aparatur Sipil Negara (ASN) dan Non ASN di lingkungan Kota Malang terkena PTM.
“Semakin kesini PTM trennya semakin meningkat. Untuk itu melalui Dinas Kesehatan hari ini melakukan skrining kepada ASN dan Non ASN di Kota Malang untuk melakukan deteksi dini,” tegas Wahyu.
Untuk menghindari PTM, ASN dan Non ASN Kota Malang diharap terus meningkatkan pola hidup sehat. Termasuk dengan mengkonsumsi makanan yang bergizi yang memenuhi syarat empat sehat lima sempurna.
“Serangan PTM memang seperti tidak dirasakan dan bahkan sering tidak disadari. Untuk itulah Pemerintah Kota Malang melalui Dinas Kesehatan terus melakukan edukasi,” terang Wahyu.
Termasuk edukasi untuk mengkonsumsi makanan sehat, tidak hanya terkait berapa kali makan dalam sehari tetapi juga mengkonsumsi jenis makanan tinggi serat. Adanya skrining ini juga merupakan upaya dalam memberikan pemahaman kepada ASN dan non ASN agar bisa mengubah pola hidup yang tidak sehat.
Pemkot juga telah melakukan berbagai upaya untuk mencegah agar ASN dan non ASN Kota Malang tidak terkena penyakit tidak menular. Diantaranya membangun kesadaran akan pentingnya hidup sehat dan berolahraga salah satunya dengan mengadakan Senam Tahes Mbois Jumat (STMJ) yang dilaksanakan rutin setiap Jumat. Selain itu juga edukasi menjaga pola hidup sehat dengan makan tiga kali sehari yang memenuhi unsur empat sehat lima sempurna.
Berdasarkan laporan yang masuk, Wahyu menambahkan selain darah tinggi, beberapa penyakit tidak menular yang sering dialami adalah diabetes, asam urat bahkan jantung. Untuk itu skrining deteksi dini dilakukan untuk mengetahui sejauh mana kondisi ASN dan Non ASN Kota Malang sehingga tidak terlambat dalam penanganan untuk selanjutnya melakukan prevensi dan upaya intervensi terhadap faktor risiko.
“Selanjutnya dari hasil skrining ini selanjutnya akan diolah dan dianalisa, untuk selanjutnya Dinas Kesehatan melakukan antisipasi bersama RSUD Kota Malang terkait mereka yang hasil skriningnya dideteksi terkena PTM,” terang Wahyu.
Meningkatnya kasus PTM secara signifikan akan berdampak pada kualitas hidup dan produktifitas individu. Sehingga kegiatan skrining deteksi dini untuk mengantisipasi PTM akan terus dikuatkan dan ditindaklanjuti. Harapannya dengan kondisi ASN dan non ASN Kota Malang yang sehat dan terjaga dengan baik maka pelayanan kepada masyarakat juga bisa semakin optimal. (cah/yul)