Kedungkandang (malangkota.go.id) – Bulan Mei 2024 diprediksi sudah memasuki musim kemarau dan puncaknya diperkirakan pada bulan Juli hingga Agustus 2024. Salah satu potensi bencana yang perlu diantisipasi pada musim ini yaitu kebakaran. Mengingat saat musim kemarau biasanya dibarengi dengan angin kencang, yang juga dapat menjadi pemicu pergerakan api kebakaran. masyarakat pun diimbau agar selalu waspada.
Hal inilah yang disampaikan Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang, Prayitno, Senin (20/5/2024). Menurutnya, meski Kota Malang tidak memiliki hutan, namun adanya pekarangan atau lahan warga yang cukup luas, seperti hutan bambu (dalam bahasa Jawa disebut barongan) dalam jumlah yang banyak dan rimbun dapat berpotensi kebakaran.
Prayitno mengungkapkan lahan seperti itu masih banyak ditemui di wilayah kecamatan Sukun dan Kedungkandang. Di kawasan seperti itu biasanya warga membakar sampah, dan terkadang lalai ditinggal begitu saja. Hal-hal seperti inilah yang dapat memantik terjadinya kebakaran dan menimbulkan kerugian karena dari lahan yang terbakar ini bisa merambat ke pemukiman.
Kalak BPBD mengaku pihaknya sudah melakukan langkah antisipasi, yaitu berkoordinasi dengan bidang sarana prasarana yang ada di tiap kelurahan di dua kecamatan tersebut. “Kami meminta kepada mereka agar terus memberi edukasi kepada masyarakat terkait pemicu potensi kebakaran. Termasuk jangan membuang puntung rokok di area yang mudah terjadi kebakaran, seperti tempat sampah dan lahan kosong,” sambungnya.
Meski di dua kecamatan tersebut rawan terjadi kebakaran, menurut Prayitno bukan berarti pihaknya tidak memperhitungkan tiga kecamatan lainnya. Pihaknya tetap melakukan pemantauan dan berkoordinasi dengan tim kelurahan tangguh untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan yang bisa terjadi setiap saat. “Dengan menjaga kewaspadaan bersama, maka bencana apapun akan dapat ditekan dan bahkan dicegah,” pungkasnya. (say/yon)