Klojen (malangkota.go.id) – Wali Kota Malang, Wahyu Hidayat mengapresiasi penyelenggaraan seminar internasional bertajuk Music Within Us, Activism for Humanity yang digelar di RCE Building KPPN Malang, Sabtu (12/7/2025). Kegiatan yang diinisiasi Museum Musik Indonesia (MMI) ini diharapkan mampu menghidupkan kembali ekosistem musik di Kota Malang.

Dalam sambutannya, Wali Kota Malang menyampaikan bahwa musik memiliki peran penting dalam perjalanan Kota Malang. Ia menuturkan, Malang di era tahun ’60 hingga’ 90-ab dikenal sebagai barometer musik nasional.
“Sebuah grup musik belum dianggap sukses jika belum tampil dan mendapat sambutan baik di Kota Malang. Kesuksesan di Malang menjadi tolok ukur keberhasilan di daerah lain,” ujarnya.
Wahyu menegaskan, Pemerintah Kota Malang berkomitmen mendukung upaya MMI untuk menghidupkan kembali kejayaan musik di Kota Pendidikan ini. Ia menyebut kehadiran perwakilan UNESCO serta tamu dari Thailand dan Malaysia ini sebagai momentum penting.
“Model kegiatan seperti ini menjadi salah satu cara untuk semakin mengenalkan Kota Malang ke dunia melalui jalur musik,” kata Wahyu.
Lebih lanjut, orang nomor satu di jajaran Pemkot Malang itu mengatakan bahwa ekosistem musik tidak hanya berkutat pada musisi, tetapi juga mencakup banyak elemen pendukung lainnya.
“Ada artis, komunitas, penggemar, kolektor, akademisi, pengusaha, pemerintah, hingga media. Semuanya berperan dalam mengembangkan ekosistem musik,” katanya.
Sebagai bagian dari upaya tersebut, Wahyu pada kesempatan ini mengungkapkan terkait rencana revitalisasi Gedung Kesenian Gajayana sebagai salah satu ruang pertunjukan seni di Kota Malang. Ia juga menyinggung program unggulan yaitu Seribu Event sebagai panggung bersama bagi pelaku seni, musisi lokal, mahasiswa, serta pelaku UMKM.
“Melalui program Seribu Event, kami membuka ruang kolaborasi dan ekspresi. Kota Malang kami jadikan sebagai panggung bersama untuk bertumbuhnya ide, inspirasi, dan kreativitas,” bebernya lugas.
Ia berharap, kegiatan seperti seminar internasional ini dapat menjadi pemantik kemajuan sosial dan budaya di masyarakat.
“Musik mampu memajukan nilai-nilai kemanusiaan, memperkuat solidaritas, dan menghidupkan obor kebudayaan di tengah kehidupan sosial kita,” pungkasnya.
Sementara itu, Ketua MMI Ratna Sakti Wulandari, menjelaskan bahwa seminar internasional ini bertujuan untuk menunjukkan bahwa musik bukan semata pertunjukan seni, tetapi juga alat untuk membangun solidaritas dan jejaring sosial.
“Karena itu, hari ini kami menghadirkan pembicara dari berbagai latar belakang, termasuk dari Ambon, Yogyakarta, dan Jakarta. Peserta juga datang dari luar negeri, seperti Malaysia dan Thailand,” jelasnya.
Menurut Ratna, hal ini membuktikan bahwa musik dapat menembus batas-batas budaya dan kehidupan, serta menjadi medium penggerak kemanusiaan lintas negara. (cah/yn)