Klojen (malangkota.go.id) – Konsep pertanian organik yang dikembangkan alumni Sekolah Pertanian Menengah Atas (SPMA) Negeri Malang ternyata banyak menarik perhatian. Tampak ketika 80 warga Desa Lumbangsari, Kecamatan Bululawang, Kabupaten Malang yang datang untuk melihat langsung model pertanian yang dikembangkan di kebun ramah lingkungan SPMA di Jl. IR Rais, Kota Malang, Kamis (29/3).
Saat melihat sistem pertanian yang dikembangkan, antara lain yaitu hidroganik, hidroponik, dan juga budidaya jamur tiram, membuat para pengunjung penasaran untuk mengetahui lebih lanjut.
“Kami senang, sebab bisa melihat langsung bagaimana sistem pertanian dikembangkan. Teman-teman yang tertarik untuk belajar lebih dalam, bisa datang lagi di lain hari,” kata Ria, salah satu peserta rombongan, Kamis (29/3).
Dengan melihat langsung ke lokasi diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi warga yang datang untuk bisa bertani lebih baik lagi meskipun hanya memiliki lahan yang terbatas.
Selain ke Kota Malang, Ria menyebutkan juga akan mengajak para petani untuk berkunjung ke kebun pertanian Agro Kusuma Wisata Kota Batu. Selain bisa berwisata dengan mengunjungi tempat yang sudah maju dalam hal pertanian, kegiatan seperti ini bisa menjadi ajang untuk belajar langsung.
Sementara itu alumni SPMA Negeri Malang, Winarno, mengatakan bahwa pertanian organik yang dikembangkan di SPMA Malang adalah pertanian berkelanjutan. Tidak hanya bisa bertanam dengan baik dengan berbagai potensi yang dimiliki, bertanam secara organik juga sangat sehat.
“Saat ini banyak penyakit menyerang manusia tidak lepas dari tidak sehatnya makanan yang dikonsumsi. Bertani secara organik sangat bagus untuk kesehatan,” jelas Winarno.
Dengan dipandu secara langsung para alumni SPMA yang sudah lama berkecimpung dalam bidang pertanian, diharapkan para pengunjung bisa memetik banyak manfaat dan ilmu dari para ahlinya. (cah/yon)