Sukun (malangkota.go.id) – Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang terus menggalakkan berbagai program guna mempertahankan dan meningkatkan populasi sapi. Langkah strategis ini diambil untuk menghadapi kenyataan bahwa jumlah lahan pertanian dan peternakan yang menurun sehingga perlu ada beberapa inovasi agar kebutuhan masyarakat Kota Malang dapat terpenuhi.
Salah satu upaya yang digalakkan oleh Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan adalah dengan menjalankan program Kementerian Pertanian yakni menjalankan program ‘Upaya Khusus Percepatan Populasi Sapi dan Kerbau Bunting’ (Upsus Siwab) yang telah dilaunching beberapa waktu lalu.
Program Upsus Siwab yang menjadi fokus Ditjen Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian ini meliputi kegiatan Inseminasi Buatan (IB), Pemeriksaan Kebuntingan (PKB), Pencatatan Kelahiran dan Gangguan Reproduksi (Gangrep).
Program Upsus Siwab di Kota Malang, seperti disampaikan Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang Sri Winarni, SH, disentralkan pada peternakan sapi milik Supi’i, warga Kelurahan Buring, Kecamatan Kedungkandang yang sudah berjalan dengan baik selama ini.
“Ketua pelaksana kegiatan adalah Drh. Anton Pramujiono selaku Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan dibantu 11 orang anggota Tim Upsus Siwab dari seluruh seksi di Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang,” ungkap Sri Winarni, Senin (4/6).
Program Upsus Siwab yang sudah berjalan mulai tahun 2017 ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah populasi sapi di Kota Malang, atau minimal mempertahankannya.
Lebih lanjut Sri Winarni menjelaskan, program Upsus Siwab dengan memberikan pelayanan kegiatan Inseminasi Buatan ditujukan untuk Penanggulangan Gangguan Reproduksi yaitu penanganan gangguan reproduksi bagi sapi betina yang mengalami kesulitan untuk bunting meskipun sudah di Inseminasi Buatan (IB) atau dikawinkan secara alami.
Sedangkan Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) adalah pemeriksaan bagi sapi betina yang telah di Inseminasi Buatan (Kawin Suntik) untuk mengetahui apakah sapi sudah bunting atau belum. “Semua kegiatan tersebut dilaksanakan tanpa dipungut biaya atau gratis bagi masyarakat peternak di Kota Malang,” imbuhnya.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang menargetkan program Upsus Siwab tahun 2018 ini yakni Inseminasi Buatan (IB) kepada sebanyak 500 ekor sapi, Pemeriksaan Kebuntingan (PKB) sebanyak 200 ekor sapi, Pencatatan Kelahiran 100 ekor sapi dan Penanggulangan Gangguan Reproduksi (Gangrep) sebanyak 100 ekor sapi.
“Harapan dari Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang, meskipun dari tahun ke tahun lahan pertanian dan peternakan semakin sempit, tetapi dengan melihat antusiasme peternak di Kota Malang yang masih mempunyai semangat untuk beternak, terutama ternak sapi maka dengan sudah sewajarnyalah kita ikut semangat membangun dunia peternakan melalui program Upsus Siwab,” pungkasnya. (cah/yon)