Berita

Indra Sjafri: SSB Jangan Cari Juara

Sesuai standar Fédération Internationale de Football Association (FIFA), usia anak ideal masuk akademi sepakbola adalah sejak enam tahun. Dengan demikian, nantinya akan diperoleh bibit pemain sepakbola muda yang berkualitas, karena jenjang latihannya akan terstruktur dengan baik.

Indra Sjafri, Djohar Arifin Husin dan keluarga besar ASIFA foto bersama, Selasa (3/12)
Indra Sjafri, Djohar Arifin Husin dan keluarga besar ASIFA foto bersama, Selasa (3/12)

Berbicara masalah akademi sepakbola atau sekolah sepakbola (SSB), yang perlu diperhatikan adalah manajemen pengelolaannya, SDM kepelatihan dan kurikulum yang bermutu. Jika sudah seperti itu, maka suatu akademi sepakbola akan maju dan berkembang dengan luar biasa. Dan idealnya sebuah SSB setidaknya memenuhi ketiga syarat itu.

Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh pelatih tim nasional sepakbola Indonesia usia di bawah 19 tahun (U-19), Indra Sjafri saat meninjau lapangan akademi sepakbola Aji Santoso International Football Academy (ASIFA) di Mojolangu, Kecamatan Lowokwaru, Selasa (03/12). Perlu diingat, terang Sjafri, bahwa filosofi sebuah SSB adalah membentuk sebuah tim yang solid dan menyiapkan individu-individu pemain sepakbola yang bermutu.

“Jangan sampai sebuah akademi berorientasi pada sebuah kemenangan atau juara, seperti kebanyakan saat ini. Akademi seperti itu sangat disayangkan, karena pada akhirnya akan berimbas pada output yang buruk, seperti halnya pencurian umur pemain saat ada kompetisi, overdosis dalam latihan, perselisihan antar klub dan sebagainya,” urai Sjafri.

Dikatakannya, jangan dikira dengan intensitas latihan yang tinggi, saat berambisi ingin menjadi juara, akan menghasilkan skill yang bagus. Tapi justru sebaliknya, akan merusak mental dan fisik pemain. “Kami berharap dan jangan sampai hal-hal seperti itu terjadi di ASIFA. Dengan sarana prasarana yang sangat baik di ASIFA, tentu hal seperti itu tidak boleh terjadi,” imbuh Sjafri.

Sementara itu, Ketua Umum PSSI (Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia), Djohar Arifin Husin yang juga menyempatkan diri melihat ASIFA, mengatakan jika ia sangat bangga dengansarana prasarana yang ada di ASIFA sangat bagus. Menurutnya, ASIFA ini nantinya akan menjadi ikon dan bisa menjadi contoh bagi daerah lain. “Dari sinilah nantinya akan tercipta pemain-pemain sepakbola muda yang handal,” ungkapnya.

“Jika bermunculan akademi-akademi sepakbola seperti ini, maka akan meminimalisasi atau bahkan mencegah para orangtua untuk menyekolahkan anaknya ke luar negeri. Karena saat ini masih banyak para orang tua yang mengirim anaknya ke luar negeri agar memperoleh pendidikan sepakbola yang bagus. Saya harap akademi yang ada di Indonesia, seperti ASIFA ini mempunyai kualitas pendidikan yang layak, sehingga dapat eksis,” papar Djohar.

Ditambahkannya, pihaknya dari PSSI tentu siap untuk membantu setiap akademi sepakbola yang ada di negeri ini. Karena nantinya akan berkontribusi pada dunia sepakbola Indonesia, khususnya ke tim nasional di semua usia. “Apabila dunia sepakbola kita dihiasi dengan berbagai prestasi, tentu akan menjadi kebanggaan bersama,” tegas Djohar. (say/dmb)

You may also like

Skip to content