Malang (malangkota.go.id) – Dalam rangka meningkatkan implementasi Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Covid-19, Pemkot Malang menggelar Rapat Koordinasi bersama Forkopimda Kota Malang dan Forkopimcam di Ruang Sidang Balai Kota Malang, Rabu (14/7/2021).
Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji menyampaikan selain memantau implementasi kebijakan PPKM Darurat yang telah dijalankan, rakor ini juga untuk merespons terkait Kota Malang yang berwarna hitam dalam hal mobilitas masyarakat.
“Kota Malang yang berwarna hitam itu indikatornya bukan terpapar Covid-19 yang banyak. Namun ternyata pergerakan orang yang masih belum bisa dimaksimalkan. Jadi di Jawa Timur ini yang dianggap pergerakan orangnya belum bisa diminimalisir itu hanya Kota Malang,” imbuh Sutiaji.
Sutiaji memberikan arahan untuk pelaksanaan pola PPKM Darurat tetap menguatan PPKM Mikro. Kota Malang sebagai inisiator PPKM Mikro merupakan replika dari kampung tangguh yang basic-nya sampai ke tingkat RW bahkan poskonya saat ini hingga RT.
“Di kampung tangguh sudah ada standar operasional prosedur (SOP) yang jelas. Ada yang namanya tangguh pangan, tangguh informasi, tangguh kesehatan, dan ada tangguh-tangguh yang lain, termasuk masalah pemulasaraan jenazah dan pemakaman. Jika itu kita kuatkan, maka mau tidak mau seluruh komponen masyarakat akan bergerak. Sehingga kolaborasi hexahelix semakin kita kuatkan bersama-sama,” tambah Sutiaji.
Terkait sentralisasi data vaksin, lanjut Sutiaji, bahwa vaksinasi terus digencarkan walaupun dalam situasi PPKM Darurat. Wali Kota Sutiaji meminta semua pihak saling bantu dan menguatkan sinergi. “Jadi progres report dari vaksin itu penerimaannya berapa dan yang sudah digunakan berapa. Sehingga dengan serbuan vaksinasi itu mudah-mudahan herd imunity yang ada di masyarakat dapat bertambah. Sambil nanti penguatan dan tata cara untuk vaksin, salah satunya dengan aplikasi antrean online. Sehingga calon penerima vaksin datang berdasarkan waktu yang diterima di antrean online,” ungkapnya.
Pemkot Malang juga terus mengupayakan untuk jumlah penambahan bed occupancy rate (BOR), selain rumah sakit darurat juga seperti penambahan rumah isolasi. Termasuk tentang masalah pemulasaraan jenazah, Pemkot Malang telah membuka pendaftaran relawan secara online. Setelah memenuhi persyaratan melalui bimbingan dan pendalaman literasi, sudah ada tambahan delapan orang dari 47 pendaftar.
“Termasuk pemakaman yang saat ini ada empat tim pemakaman dan sudah ada permintaan penambahan ambulans untuk percepatan. Sedangkan terkait jaminan masyarakat yang terdampak, bantuan sosial dari pemerintah pusat sudah diproses pendistribusiannya, untuk yang tidak tersasar akan disasar oleh Pemkot Malang dengan APBD,” sambungnya.
Sutiaji juga menambahkan, selain penguatan PPKM, operasi yustisi di masing-masing wilayah juga akan dikuatkan lagi. Hal ini bertujuan untuk meminimalisir pergerakan atau mobilitas warga, seperti penyekatan.
Sementara itu, Kapolresta Malang Kota AKBP Budi Hermanto juga menyampaikan terkait dengan evaluasi dari Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan, bahwa Kota Malang berwarna hitam. Karena itu, pihaknya akan melakukan tiga hal untuk mengurangi mobilitas warga. Pertama, Facebook Mobility, Google Traffic atau Google Activity serta pemantauan cahaya di malam hari (night light) oleh satelit NASA dan NOAA. (eka/ram)