Dari lomba Rukun Warga (RW) mandiri yang diadakan oleh pemkot Malang beberapa waktu lalu, RW 7 kelurahan Lowokwaru, Kecamatan Lowokwaru akhirnya terpilih menjadi RW Mandiri Terbaik dan mengalahkan RW-RW lain yang ada di 5 kecamatan di Kota Malang. Atas terpilihnya RW 7 Kelurahan Lowokwaru ini, Walikota Malang, Drs. Peni Suparto, M.AP memberikan piagam penghargaan dan uang pembinaan sebesar Rp 50 juta.
Menurut Kepala Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP) Kota Malang, Drs. Wasto, SH dengan diraihnya RW mandiri terbaik tersebut oleh RW 7 Kelurahan Lowokwaru, maka tugas dan tantangan warga masyarakat di wilayah tersebut menjadi lebih besar. “Warga masyarakat atau RW yang jadi pemenang harus bisa menjaga tiga hal penting agar kehidupan warganya harmonis dan menjadi percontohan bagi RW-RW lain. Tiga hal yang dimaksud meliputi aspek ekonomi, fisik dan sosial. Ketiga faktor itu sekaligus yang menjadi penilaian dalam menentukan RW mandiri terbaik ini,” ujarnya.
Adapun hadiah yang berupa uang tunasi sebesar Rp 50 juta itu akan dipergunakan untuk biaya pelatihan-pelatihan dan juga pembangunan fisik yang ada di RW 7 Kelurahan Lowokwaru. Uang pembinaan itu akan diberikan dalam bentuk tunai. Sedangkan untuk pemenang kedua hingga kelima memperoleh bantuan 50 buah pot dan bunga.
Hadiah ini diberikan untuk membantu pemenang dalam melakukan pembangunan bagi warganya agar mampu menjawab tantangan zaman ke depan yang semakin maju. RW Mandiri harus bisa memanfaatkan potensi ekonomi daerahnya agar bisa diberdayakan secara maksimal. Selain itu dana tersebut akan dipergunakan untuk perbaikan infrastruktur daerah sehingga nantinya bisa menjadi sebuah “RW Wisata”.
Di pihak lain, Ketua Paguyuban Kader Lingkungan Kota Malang, Darsono menambahkan, jika tantangan berat yang dihadapi oleh pemenang RW mandiri terbaik adalah meningkatkan keguyuban antar warga masyarakat. “Keguyuban ini bisa berupa kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan sekitarnya, sikap saling menghormati, bekerjsama, dan lain sebagainya. Kalau hanya pembangunan fisik, itu masalah mudah, tapi meningkatkan kesadaran masyarakat dan turut berpartisipasi dalam pembangunan merupakan tugas yang berat,” pungkasnya. (say)