Malang (malangkota.go.id) – Sebagai salah satu persiapan pemberangkatan para atlet dan pelatih ke Pekan Olahraga Nasional (PON) ke-20 di Papua yang akan dimulai pada tanggal 2-15 Oktober 2021, pengurus KONI Kota Malang menggelar audensi dengan Wali Kota Malang, Drs. H. Sutiaji pada Kamis (16/9/2021). Pada audensi yang digelar di ruang rapat wali kota ini, turut hadir Kepala Dinas Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Malang Dr. Ida Ayu Made Wahyuni, SH., M.Si.
Ketua Umum KONI Kota Malang Edi Wahyono mengatakan jika berbagai persiapan sudah dilakukan sebelumnya, seperti penjaringan hingga pemusatan latihan para atlet. Ditambahkan Edi, bahwa yang akan diberangkatkan adalah cabang-cabang olahraga yang benar-benar siap, serta tidak ada tendensi apapun bagi yang tidak berangkat.
“Dalam beberapa hari lagi akan ada 23 atlet dan para pelatih yang akan berangkat ke Papua serta mereka pun akan memberikan yang terbaik nantinya. Beberapa cabang olahraga menjadi andalan dan akan mendulang pundi-pundi medali, seperti sepatu roda dan atletik. Sehingga kami pun menargetkan agar Kota Malang bisa menjadi juara umum nantinya,” tegas pria ramah itu.
Dalam momen ini, Edi yang didampingi sejumlah pengurus inti KONI juga menyampaikan berbagai persiapan menjelang gelaran Pekan Olahraga Provinsi (PORPROV) Jawa Timur yang akan digelar pada bulan Juni 2022 Kabupaten Lumajang, Jember, Situbondo, dan Bondowoso. Nantinya akan ada 420 atlet dari berbagai cabang olahraga dan 80 pelatih yang akan diterjunkan dalam pesta olahraga tersebut.
Terkait beberapa hal tersebut, menurut Wali Kota Malang Drs. H. Sutiaji bahwa analisis kekuatan dan kelemahan dari Kota Malang, maupun pihak lawan sangat dibutuhkan agar apa yang menjadi target dapat terealisasi dengan baik. “Seorang atlet akan berprestasi itu karena ada peluang dan peluang itu bisa diciptakan,” ujarnya.
Kesempatan pun, imbuh pria berkacamata itu, harus diciptakan dan kompetisi sehat akan menentukan hasil akhir. Begitu juga dalam setiap event kompetisi olahraga, seperti PON dan PORPROV, maka cabang olahraga apa saya yang bisa mendulang medali harus dimaksimalkan. “Maka dari itu, pembinaan dan seleksi atlet harus tegas dalam kondisi apa pun. Prinsipnya adalah kesiapan untuk meraih prestasi tertinggi,” pesan orang nomor satu di Pemkot Malang itu.
Lebih jauh Wali Kota Sutiaji mengatakan, bahwa KONI hendaknya jangan hanya memetakan prestasi di ajang PON dan PORPROV atau event olahraga lain, tapi juga harus ada kaderisasi dan pemeringkatan. Dengan demkian, keberlanjutan prestasi dalam sebuah cabang olahraga tidak hanya sesaat atau berhenti di satu-dua atlet saja di zamannya. (say/ram)