Lowokwaru, MC – Menyambut persaingan global di level ASEAN, Asia, dan di level dunia, Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) semakin giat meningkatkan kemampuan di bidang riset. Kali ini Kampus Putih ini menggelar Konferensi Internasional: The 1st UMM International Conference on Pure and Applied Research (UMM-ICoPAR) di ruang teater Dome UMM, Jumat (21/8) sampai dengan Sabtu (22/8).
Dalam konfrensi internasional kali ini tidak hanya dihadiri oleh peneliti dari Indonesia dan kawasan ASEAN saja, tetapi juga dihadiri para peneliti dari Cina, Amerika Serikat, hingga Rusia. Fokus konferensi yang digelar dua hari ini adalah di bidang penelitian murni dan penelitian terapan.
Rektor UMM Dr. Muhadjir Effendy, M.AP mengungkapkan sengaja dalam kegiatan kali ini menghadirkan para peneliti berskala internasional mulai dari Amerika hingga Cina adalah untuk mengembangkan wawasan para peneliti Indonesia. Selama ini penelitian hanya dipandang sebelah mata, harus ada perubahan sehingga ke depan penelitian bisa menjadi sesuatu yang benar-benar dikerjakan dengan keseriusan. “Melalui kegiatan ini kami ingin memberi sumbangsih untuk bangsa bagaimana memajukan Indonesia melalui riset berkelas internasional,” jelas Muhadjir, Jumat (21/8).
Kegiatan ini disebutkan Muhadjir adalah sebagai respons UMM terhadap keputusan Menteri Pendidikan yang menjadikan perguruan tinggi sebagai pusat riset. Ditambahkannya, selama ini di Indonesia riset juga masih belum begitu diprioritaskan. Ke depan, dengan besaran anggaran yang memadai, hasil penelitian harus ditingkatkan lagi agar bisa bersaing dengan negara negara lain.
Dalam kesempatan kali ini banyak dibahas penelitian terkait pendidikan berkelanjutan, energi terbarukan, serta pemanasan global. Dengan adanya konfrensi ini diharapkan bisa semakin mengolaborasikan perguruan-perguruan tinggi di berbagai belahan dunia dengan UMM, termasuk juga dengan lembaga pendonor. (cah/yon)