Berita Prestasi dan inovasi

Penyiar RRI Malang Torehkan Prestasi Membanggakan di ABU Prizes 2024

Lowokwaru (malangkota.go.id) – Esty Sulistya, presenter RRI Malang berhasil menjadi juara di ajang Asia-Pacific Broadcasting Union (ABU) Prizes 2024 setelah bersaing dengan 65 peserta yang turut berkompetisi. Esty menerima penghargaan pada Malam Penganugerahan Penghargaan ABU Prizes 2024 di Ballroom Ambassador, Hotel Hilton Istanbul Bosphorus, Turkiye, Selasa (22/10/2024).

Esty Sulistya (kanan) saat menerima penghargaan kategori Radio On Air Personality ABU Prizes 2024, Selasa (22/10/2024)

Presenter Pro1 RRI Malang bernama lengkap Etik Sulistyaningsih itu berhasil menjadi juara I untuk kategori Radio On Air Personality. Kategori ini melombakan kemampuan dalam bersiaran, menyampaikan pesan, kemampuan menggali informasi, mengolah kata, menghadirkan harmoni, kenyamanan, kepribadian dalam siaran, kemampuan meng-handle pendengar, dan kemampuan membuat narasumber nyaman dalam menyampaikan pesan.

“Ada lima kriteria penilaian juri kategori ini, yakni kreativitas, kedalaman pengetahuan presenter, kemampuan untuk terhubung dengan pendengar, kualitas suara dan pemahaman editorial seorang presenter,” terang Esty saat dihubungi via ponselnya, Jumat (25/10/2024).

Dengan materi berjudul ‘Melodies for Indonesia Children’ atau Melodi Untuk Anak Indonesia, Esty menyoroti tentang krisis lagu anak di Indonesia dalam dua dekade terakhir, dari sisi kualitas maupun kuantitas. Ia mengajak musisi, industri musik, orang tua, dan pemerintah untuk menyediakan dan mengajak anak Indonesia menyanyikan lagu yang dapat membangun karakter dan kepribadian anak Indonesia.

“Anak-anak adalah masa depan bangsa kita, jadi selayaknya kita memiliki banyak lagu tentang cinta tanah air, persahabatan, cinta kasih, toleransi, dan empati,” kata Esty tentang pesan yang ingin disampaikan lewat tema yang dipilihnya.

Proses panjang harus dilaluinya untuk dapat menjadi pemenang. Perempuan yang sudah 25 tahun menekuni profesi sebagai penyiar, presenter, dan reporter radio ini harus melalui tiga tahap penjurian untuk seleksi di level Indonesia, sebelum terpilih mewakili Indonesia.

Esty harus bersaing dengan perwakilan dari 69 RRI di Indonesia untuk dipilih lima terbaik dan kemudian disaring tiga terbaik untuk mendapatkan pembekalan, produksi baru dan revisi, baru kemudian terpilih untuk mewakili Indonesia.

“Prosesnya panjang. Seleksi tingkat nasional terbagi dalam seleksi tahap 1, tahap 2, dan tahap 3 untuk mewakili Indonesia. Tahun ini Esty berkesempatan mewakili Voice of Indonesia (VOI) saluran siaran luar negeri RRI,” jelasnya tentang tahap seleksi di Indonesia.

Sementara penjurian di level internasional, di tahun 2024 ini 60 juri praseleksi memiliki kesempatan dan tantangan untuk menyeleksi 342 karya yang diajukan peserta dari 65 negara. Penjurian akhir ABU Prizes 2024 berlangsung di Kuala Lumpur dari 10-12 September 2024 lalu. “Ada 18 juri dari negara-negara anggota ABU menilai 60 karya peserta yang masuk finalis di semua kategori, alhamdulillah saya menang di kategori Radio On Air Personality,” terang Esty.

President Asia-Pacific Broadcasting Union, Mehmet Zahid Sobaci dalam sambutan malam penghargaan menyatakan bahwa peserta ABU Prizes tahun 2024 mengalami peningkatan dari sisi jumlah maupun kualitas program yang dihasilkan. “Tahun ini jumlah peserta bertambah, kualitas produksi peserta juga luar biasa. Jadi juri harus melakukan penilaian sangat ketat untuk memilih pemenangnya,” beber Zahid.

Sementara itu, menanggapi kemenangan yang diraih Esty Sulistya ini, Direktur Utama Radio Republik Indonesia (RRI) Ignatius Hendrasmo mengatakan kemenangan ini merupakan bukti RRI diperhitungkan di tingkat Internasional dengan program yang menarik dan memikat pendengar. “Ini bukti program dan gaya siaran RRI diperhitungkan di tingkat internasional, programnya juga menarik,” ujar Hendrasmo.

Acara ABU Prizes ini merupakan bagian dari rangkaian Sidang Umum ABU ke-61 (61st ABU General Assembly) yang digelar 18-23 Oktober 2024 di Istanbul Turkiye. ABU atau Uni Penyiaran Asia Pasifik dibentuk yang pada tahun 1964 ini merupakan asosiasi profesional non-profit dari organisasi penyiaran. Saat ini ABU memiliki lebih dari 240 media dari 65 negara di kawasan Asia Pasifik. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content