Artikel Seni Budaya dan Pariwisata

90 Lukisan Karya 16 Seniman Dipamerkan di Gedung Dewan

Klojen (malangkota.go.id) – 90 karya lukis dari 16 seniman yang tergabung dalam Komunitas Afiliasi Malang Suko Art (AMSA) dipamerakan di lobi lantai 1 Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Malang, Senin (19/5/2025). Pameran ini digelar sekaligus untuk menyemarakkan Hari Kebangkitan Nasional yang diperingati setiap tanggal 20 Mei.

Lukisan yang dipamerkan di Gedung DPRD Kota Malang

Ketua AMSA, Sudibyo Adi Wahyono, mengatakan bahwa pameran kali ini mengangkat tema kebanggaan Arek Malang melalui kebudayaan. “Melalui Hari Kebangkitan Nasional, kami ingin membangkitkan kembali semangat berkarya seniman Malang dan menjadikannya sebagai bentuk kebanggaan budaya lokal,” ujar Dibyo, demikian sapaan akrabnya.

Dibyo menuturkan, potensi seni rupa di Kota Malang sangat besar. Banyak seniman, baik senior maupun generasi muda, memiliki karya yang berkualitas dan layak mendapat tempat di pentas nasional. Ia berharap melalui pameran ini, geliat seni di Malang bisa kembali tumbuh dan bersaing dengan daerah-daerah lain.

“Selama ini geliat seni rupa di Kota Malang masih belum sekuat daerah lain seperti Kediri, Kota Batu, Mojokerto, atau Banyuwangi. Pameran ini menjadi momentum bagi para seniman untuk bangkit dan menunjukkan karya-karya terbaik mereka,” ucapnya.

Dukungan berbagai pihak disebutkannya menjadi pendorong semangat para seniman. Dibyo menyampaikan harapannya agar perhatian terhadap dunia seni tidak bersifat sesaat, melainkan berkelanjutan.

“Dengan dukungan yang kuat dari DPRD dan Pemkot Malang, kami berharap seni lukis di Kota Malang bisa kembali bersinar dan menjadikan kota ini sebagai salah satu barometer seni rupa di Indonesia,” katanya.

Dibyo menambahkan, antusiasme seniman untuk mengikuti pameran sangat tinggi. Namun, karena keterbatasan ruang, jumlah peserta yang bisa tampil terpaksa dibatasi.

Salah satu peserta pameran, Ahmad Aswali, mengaku bangga bisa menampilkan karyanya. Ia menampilkan beberapa lukisan, salah satunya berjudul Perahu Berlayar di Laut Lepas, yang menjadi favoritnya. “Lukisan ini saya kerjakan selama sekitar 10 hari. Saya melepasnya dengan harga Rp18 juta,” ujar Aswali.

Pameran ini diharapkan tidak hanya menjadi ajang apresiasi seni, tetapi juga mendorong regenerasi dan kelahiran kembali seniman-seniman Kota Malang yang aktif dan produktif dalam berkarya. (cah/yn)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content