Klojen, MC – Delegasi dari Latyawitthayakham School-Nakhon Sawan Thailand yang berjumlah 20 pelajar dan tujuh tenaga pengajar melakukan kunjungan ke Kota Malang dan diterima langsung oleh Asisten Administrasi Umum Setda Kota Malang Yudhi K. Ismawardi, SH, M.Hum di Ruang Majapahit Balai Kota Malang, Selasa (18/10).
Kunjungan ini adalah dalam rangka pertukaran pelajar dengan SMA Negeri 9 Malang. Dalam dialog yang berlangsung gayeng ini, Yudhi menjelaskan berbagai hal tentang Kota Malang, seperti halnya mutu dan kualitas pendidikan, ekonomi masyarakat yang stabil, aneka kuliner serta oleh-oleh yang khas, dan lain sebagainya. “Kota Malang sangat nyaman untuk tempat tinggal dan menempuh pendidikan,” terangnya.
Ditambahkan Yudhi, memang ada sedikit perbedaan antara Indonesia dengan Thailand, seperti halnya untuk infrastruktur jalan dan ketertiban dalam menjalankan aturan pemerintah. “Sebelum membuat destinasi wisata, di Thailand akses jalannya diperbaiki dahulu sehingga arus lalu lintas tidak macet. Hal ini terkadang berbanding terbalik dengan Indonesia,” imbuhnya.
Akan tetapi, kata dia, dengan adanya pertukaran pelajar ini, tidak hanya akan membawa dampak positif terhadap dunia pendidikan, tapi juga di bidang lain. “Akan terjalin hubungan yang lebih baik lagi, penguatan ekonomi, pertahanan dan sosial budaya. Sebagai generasi muda juga harus mempunyai patriotisme yang tinggi agar tidak terkena pengaruh negatif,” sambung Yudhi.
Para pelajar dari Thailand ini juga sempat menanyakan tentang akses jalan, dimana jalan-jalan di Indonesia khususnya di Kota Malang tidak begitu besar jika dibanding di Thailand. Bahkan para pelajar ini menilai pengendara di jalanan terlalu kencang saat memacu kendaraannya, serta rawan terjadi kecelakaan lalu lintas apabila hal itu dilakukan di Thailand.
Terpisah, Kepala SMAN 9 Malang, Abdul Tedi mengatakan jika nantinya perwakilan dari sekolahnya juga akan ke Thailand dengan misi yang sama, yaitu pada Januari 2017 mendatang. “Salah satu manfaat dari pertukaran pelajar ini, kita dapat mengembangkan ilmu pengetahuan secara bersama dan pertukaran budaya,” jelasnya.
Salah satu pengajar dari Thailand, Chanita Samantrakoon, mengatakan jika suasana, cuaca, pendidikan hingga pemerintahan di negaranya hampir sama dengan Indonesia, karena kedua negara ini juga serumpun. “Mungkin ada sedikit perbedaan di kalangan pelajar, dimana pelajar Indonesia lebih berani dalam mengungkapkan apa yang mereka inginkan. Kami di Thailand masih proses ke arah itu,” ucapnya. (say/yon)