Klojen, MC – Wali Kota Malang H. Moch Anton menerima kunjungan Rektor Universitas Negeri Malang (UM) Prof. Dr. AH. Rofi’uddin, M.Pd beserta beberapa akademisi UM di Ruang Rapat Wali Kota Malang, Senin (24/10).
Pada kesempatan itu Rofi’uddin menyampaikan keinginnya untuk mengadakan gala dinner bersama Wali Kota Malang karena kampus yang dipimpinnya memiliki program bertajuk ‘UM Internasional Camp’ yang akan diselenggarakan dalam waktu dekat ini.
Roffiuddin mengatakan, program ini bertujuan untuk memperkenalkan budaya Indonesia khususnya di Kota Malang, dan rencananya event tingkat internasional ini bakal diikuti oleh mahasiswa dari 25 negara termasuk salah satunya adalah dari Tiongkok, Thailand, Amerika, Jerman dan Madagaskar.
Wali Kota Malang H. Moch. Anton yang dalam kesempatan ini didampingi Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH menyambut baik program tersebut karena sejalan dengan adanya persiapan program seminar Go Green yang akan disampaikan di Guangzhou, Tiongkok. “Kebetulan sekali Kota Malang akan memperjuangkan inovasi Gemar Menabung Air di Guangzhou,” kata pria yang biasa disapa Abah Anton itu.
Kesempatan hadirnya para mahasiswa dari Tiongkok di Malang nanti akan digunakan untuk meminta testimoni mereka tentang Kampung Glintung Go Green (3G) yang saat ini melalui inovasi Gemar Menabung Air masuk dalam babak final di ajang internasional.
Dengan testimoni berbahasa Mandarin itu diharapkan bisa semakin memperkuat inovasi Kampung 3G karena mendapat testimoni langsung dari warga Tiongkok yang kebetulan berkunjung ke Kota Malang.
Rencananya juga, para mahasiswa asal Tiongkok dan mahasiswa lainnya dari berbagai negara itu akan melakukan city tour yang salah satunya ke Kampung 3G untuk melihat langsung bagaimana proses Gemar Menabung Air yang kini diakui dunia internasional itu.
Senada dengan Walikota Malang, Kepala Bappeda Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH juga berharap nantinya mahasiswa asal Guangzhou yang berkunjung ke Malang ini bisa menjadi supporter pada saat paparan kampung 3G di Guangzhou setelah mereka melihat langsung bagaimana program itu di Malang. “Sehingga saat di Guangzhou itu, ruangan dikuasai dari Kota Malang,” tukasnya. (say/yon)