Berita

Pemkot Malang-Bekraf Tandatangani Komitmen Bersama Pengembangan Ekonomi Kreatif

Klojen (malangkota.go.id) – Pertumbuhan industri ekonomi kreatif di Kota Malang menunjukkan grafik positif dalam beberapa waktu terakhir. Munculnya para startup baru di dunia industri kreatif menunjukkan komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Malang untuk mendongkrak pertumbuhan ekonomi dari sektor ini.

Walikota Malang H. Moch. Anton berjabat tangan dengan Deputi Infrastruktur Bekraf Hari Sungkrawi usai penandatanganan nota kerjasama

Melihat tumbuh kembangnya industri kreatif tersebut, Pemerintah Kota Malang mengajukan diri untuk dilakukan uji petik terhadap tiga subsektor ekonomi kreatif yang menjadi prioritas kepada Tim Pemeringkatan Mandiri Kabupaten/Kota Kreatif Indonesia (PMK3I) di bawah naungan Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) Indonesia.

Hasilnya, dua subsektor yakni Game Aplikasi dan Kuliner dijadikan fokus andalan di Kota Malang untuk dikuatkan dalam bentuk komitmen bersama antara Pemkot Malang dan Bekraf.

Pemaparan Uji Petik Kota Kreatif dan Penandatanganan Berita Acara Komitmen Bersama Antara Pemkot Malang dan Bekraf dilakukan langsung oleh Walikota Malang H. Moch. Anton dan Deputi Infrastruktur Bekraf Indonesia Hari Sungkrawi di Ruang Sidang Balaikota Malang, Selasa (20/6). Hadir juga pada kesempatan ini Kepala Dinas Koperasi dan Usaha Mikro Kota Malang Dra. Tri Widyani P., M.Si, Kepala Baretlinbang Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH, serta Kepala Dinas Kominfo Kota Malang Zulkifli Amrizal, S.Sos, M.Si.

Kota Malang sendiri termasuk dari 40 kota/kabupaten yang sudah didatangi oleh Tim PMK3I untuk mendorong ekonomi kreatif. Beberapa kota besar lain di luar Pulau Jawa seperti Samarinda, Banjarmasin, Balikpapan dan sebagainya sudah didatangi, sedangkan di Pulau Jawa beberapa diantaranya yakni Pekalongan, Batang hingga Pemalang juga sudah mendapatkan Uji Petik dari Tim PMK3I.

Deputi Infrastruktur Bekraf, Hari Sungkari mengatakan, dua subsektor yang dijadikan andalan di Kota Malang tersebut berdasarkan penilaian dari tim yang independen, di samping keterlibatan para ahli dan akademisi, sehingga dengan hal ini diharapkan Kota Malang menjadi percontohan dan yang terbaik di Indonesia dalam hal mendorong ekonomi kreatif.

“Uji Petik sudah kita lakukan di berbagai daerah termasuk di Kota Malang dengan harapan ekonomi kreatif ini mampu menjadi solusi dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Hari Sungkari.

Penandatangan berita acara ini, kata Hari, merupakan bentuk komitmen dari Pemkot Malang dan Bekraf untuk fokus mengembangkan dua sektor yang sudah diputuskan dalam Uji Petik yakni Game Aplikasi dan Kuliner. “Penandatanganan ini adalah bentuk komitmen pemerintah daerah meningkatkan ekonomi kreatif,” imbuhnya.

Sementara itu, Walikota Malang H. Moch. Anton mengatakan bahwa potensi pengembangan ekonomi kreatif di Kota Malang memiliki sendi penopang yang sangat kuat. Selain itu potensi sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni dari para anak muda kreatif yang tergabung dalam Malang Creative Fusion (MCF), kehadiran 55 perguruan tinggi sebagai sarana pengembangan dari sisi akademis juga sangat mendukung hal itu.

“Waktu awal Pemkot Malang membentuk MCF, kita sudah melihat potensi besar itu sehingga saat ini bisa ditunjukkan hasil nyata,” jelas pria yang akrab disapa Abah Anton itu.

Pertumbuhan ekonomi Kota Malang yang mencapai angka 5,6 persen dengan tingkat inflasi yang cukup rendah yakni 2,6 persen, menunjukkan jika selama ini berbagai sektor termasuk sektor ekonomi kreatif berperan didalamnya. “Kota Malang ini memiliki penduduk yang padat, dan masalah besar dari segi ekonomi adalah inflasi. Namun dengan adanya anak muda kreatif ini angka inflasi kita masih lebih rendah dibandingkan Provinsi Jawa Timur,” ungkapnya.

Abah Anton juga mengatakan jika selama ini 16 subsektor ekonomi kreatif di Kota Malang sudah berjalan dengan baik, namun fokus kepada beberapa sektor yang menjadi andalan memang perlu dilakukan, sehingga pemerintah mengajukan tiga jenis andalan di dunia ekonomi kreatif untuk dilakukan uji petik. “Pemkot Malang akan berkomitmen untuk itu,” tegasnya.

Kepala Barenlitnbang Kota Malang Drs. Wasto, SH, MH mengatakan jika selama ini para pelaku industri kreatif di Kota Malang sudah menjalin kerjasama internasional dengan berbagai negara lain untuk pemasarannya. Bahkan, sambung Wasto, dalam kerjasama sister city dengan Korea Selatan sudah disepakati untuk Usaha Kecil Menengah (UKM) untuk produk makanan olahan yang menjadi andalan, sehingga sektor kuliner ini bisa diandalkan. “Pemkot akan memberikan bantuan agar kualitas dan kuantitas produk bisa ditingkatkan dengan baik di masa mendatang,” kata Wasto. (say/yon)

1 Comment
  1. moh saleh 7 years ago
    Reply

    maaf mau tanya apa komunitas sablon/dan konveksi bisa bergabung dngan bagkraf kl bisa saya harus kemana untuk ber tanya untuk mengetahui info

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content