Berita

Orangutan Kagetkan SDN Tunjungsekar 1

Siswa-siswi SDN Tunjungsekar 1 Kota Malang Rabu (21/12) dan Kamis (22/12) dikejutkan dengan kedatangan sekelompok orangutan ke sekolahnya. Namun bukannya ketakutan, mereka justru bercanda dan bersalaman dengan orangutan tersebut, karena memang yang datang bukanlah orangutan sungguhan tetapi hanya boneka yang dibawa oleh Centre of Orangutan Protection (COP).

Keceriaan siswa mendengar dongeng tentang orangutan
Keceriaan siswa mendengar dongeng tentang orangutan

Kedatangan mereka tak lain untuk mengajak seluruh siswa agar lebih mencintai salah satu hewan langka tersebut. Diantaranya dengan pemutaran film dan dongeng tentang kondisi alam dan keberadaan orangutan yang semakin hari semakin punah serta kedatangan badut otan di tengah-tengah siswa.

“Pada tahun 2004 terdapat 50.000 populasi orangutan-orangutan di Kalimantan dan 6.800 di Sumatra. Namun hingga kini diperkirakan hanya tersisa 50%nya karena kurang lebih 1.200 orangutan mati tiap tahun,” ungkap salah satu pegiat COP, Hardi Bakriantoro Kamis (22/12).

Menurutnya tingginya angka kepunahan tersebut karena rusaknya habitat orangutan. Hal tersebut diantaranya karena pembabatan hutan yang digunakan untuk pembukaan lahan perkebunan kelapa sawit.

Karena itulah, sebagai lembaga yang peduli terhadap keberadaan orangutan, COP mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk peduli terhadap orangutan, tak terkecuali bagi siswa SD. “Justru mulai dari pendidikan dasar seperti ini kami ingin memberi penyadaran, harapannya nanti akan terlahir generasi yang peduli terhadap orangutan,” imbuh Hardi.

Sementara itu, Ketua Paguyuban yang turut memprakarsai kegiatan ini, Buntoro mengatakan ingin mengisi waktu luang anak-anak sebelum menerima rapor dengan kegiatan yang bermanfaat. “Di sini tadi juga disampaikan dongeng tentang kesedihan hewan-hewan akibat penebangan pohon. Melalui dongeng ini kami ingin sampaikan ke anak-anak tentang pentingnya menjaga alam,” ucap Buntoro.

Menurutnya sebagai sekolah adiwiyata, pelestarian lingkungan menjadi salah satu fokus dalam pembelajaran. Selain tlah memasukkan materi di Pendidikan Lingkungan Hidup (PLH), selama ini para siswa juga telah diajak terjun langsung diantaranya dengan penanaman bibit pohon dan sejumlah kampanye. (cah/dmb)

You may also like

Skip to content