Produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) harus bisa bersaing di era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang akan dimulai pada akhir tahun 2015 ini. Untuk memfasilitasi produk UMKM yang ada, tahun depan akan dibangun pusat suvenir Kota Malang yaitu di Pasar Bareng.
Dengan adanya pusat hasil kerajinan ini, maka nantinya Kota Malang akan banyak dikunjungi warga asing maupun wisatawan lokal. Tantangan MEA sangat luar biasa karena Indonesia akan bersaing dengan sepuluh negara ASEAN. Karena itulah kualitas produk UMKM harus terus ditingkatkan.
Wali Kota Malang, H. Moch. Anton dalam pembukaan Festival Suvenir Khas Kota Malang yang digelar di aula kantor UPT (Unit Pelaksana Teknis) Dinas Sosial Provinsi Jawa Timur, Jl. Panglima Sudirman Kota Malang mengatakan bahwa sebenarnya produk lokal tiap daerah khususnya di Kota Malang tidak kalah dengan produk dari negara lain, Sabtu (28/3).
“Produk-produk UMKM kita sebenarnya bisa bersaing di level nasional hingga internasional. Dalam waktu dekat saya akan ke Bulgaria dan akan bertemu dengan empat duta besar untuk membahas soal produk UMKM. Dalam konteks ini, perlu disadari jika Kota Malang menjadi perhitungan di dunia internasional,” imbuh pria yang kerap disapa Abah Anton itu.
Selain itu, lanjut politisi PKB itu, Kota Malang juga akan diundang pameran di negara Cina, Jepang, dan Korea. “Kami dari Pemkot (Pemerintah Kota_red) Malang siap mendukung kemajuan dan untuk peningkatan kualitas produk UMKM agar melaju ke dunia internasional,” urai Abah Anton.
Sementara itu, Ketua Panitia Festival Suvenir Kota Malang, Yunan Yusmanto berharap agar produk UMKM ini bisa menjadi oleh-oleh khas Malang. “Kami melakukan promosi secara online dan offline. Ada sekitar 100 suvenir yang mengikuti pameran ini, seperti tugu, topeng, dan patung Ken Dedes,” jelasnya.
Dalam kegiatan ini juga dimeriahkan lomba mewarna tingkat TK se-Kota Malang, workshop, dan demo pembuatan keramik. Dengan berbagai acara ini, Yunan berharap bisa turut mendongkrak ekonomi mikro melalui produk-produk UMKM yang berkualitas.
Terpisah, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpat) Kota Malang, Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si menyampaikan jika event kali ini merupakan penyelenggaraan yang kedua dan akan menjadi gelaran rutin setiap dua tahun. “Selain sebagai ajang promosi, event ini sekaligus untuk memberikan tempat kepada para pengrajin yang tergabung dalam Dekranasda (Dewan Kerajinan Nasional Daerah_red) Kota Malang,” urainya.
Tema pameran kali ini, terang Ida, meliputi Topeng Malangan, Tugu, Ken Dedes, dan Singo Edan. Ada 50 peserta pelaku UMKM yang terlibat dalam gelaran ini, dan mereka membawa beberapa produk unggulannya. “Para peserta pameran ini akan dinilai oleh dewan juri yang berasal dari kalangan praktisi, Universitas Muhammadiyah, dan Universitas Negeri Malang,” imbuhnya.
“Adapun kriteria penilaian para peserta meliputi presentasi, dokumentasi, dan lain-lain. Nantinya akan diambil 20 besar, dan dibabak final akan dipilih empat juara. Dengan adanya pameran seperti ini, juga diharapkan dapat membantu para pelaku UMKM dari sisi promosi sehingga produk-produk mereka lebih terekpos,” pungkas Ida. (say/yon)