Blimbing, MC – Untuk melestarikan dan membangkitkan seni budaya topeng serta tari topeng Malangan, warga Kelurahan Polowijen, Kecamatan Blimbing Kota Malang bersama para seniman topeng menggelar Pawai Pusaka, Minggu (15/11). Gelaran yang juga diikuti oleh kalangan kaum muda ini berlangsung dengan khidmat.
Sebanyak 30 topeng dan satu topeng Ragil Kuning peninggalan pencetus topeng Malangan yang juga warga Polowijen, Mbah Reni dipamerkan dalam acara kali ini. Arak-arakan dengan mengelilingi kampung ini yang sekaligus sebagai rangkaian acara bersih desa dimulai dari RW 3 menuju ke makam muslim Polowijen.
Setelah berkeliling kampung, kemudian digelar ritual di makam Mbah Reni. Acara yang berlangsung sakral ini diwarnai dengan ritual sesaji, doa, serta peletakan berbagai topeng di atas makam Mbah Reni. Di sekeliling makam, berbaris kaum muda (perempuan) yang masing-masing membawa satu buah topeng Malangan.
Beberapa saat kemudian dilanjutkan dengan pertunjukan tari topeng Malangan dan Tari Grebeg Jowo. Ritual penghormatan terhadap Mbah Reni ini mendapat sambutan hangat dari warga sekitar, dan mereka mengerumuni area makam sang empu topeng tersebut.
Menurut salah satu panitia yang juga seniman topeng, Robby Hidayat mengatakan jika acara ini adalah untuk lebih membangkitkan lagi topeng Malangan yang mulai tergerus kemajuan zaman. “Dengan acara seperti ini akan memberikan hiburan dan pembelajaran kepada masyarakat, khususnya kaum muda,” ujarnya.
“Jika bukan generasi muda yang mencintai, melestarikan dan memopulerkan budaya warisan leluhur ini, maka lambat laun akan hilang. Topeng Malangan merupakan ikon Malang yang harus terus dijaga dan dilestarikan. Jika topeng-topeng karya seniman terdahulu ditaruh di museum, maka tidak akan dikenal masyarakat,” imbuh Robby.
Sementara itu, salah satu keluarga Mbah Reni, yaitu canggahnya, H. Moch. Aid Aryo Pamungkas mengatakan jika sosok Mbah Reni merupakan orang yang sederhana. “Dia salah satu abdi dalem bupati ke-4 Malang. Dia ahli sunah, ahli ukir, dan ahli dalam berbagai ritual,” bebernya. (say/yon)