Berita

Sukseskan Program Nasional, Kota Malang Gelar Tanam Padi Serentak

Lowokwaru, MC – Wali Kota Malang H. Moch. Anton mengawali program tanam padi serentak secara nasional untuk Kota Malang di lahan persawahan Kelurahan Tasikmadu Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Senin (7/12).

Penanaman padi serentak bersama Wali Kota Malang, H. Moch. Anton di Kelurahan Tasikmadu, Senin (7/12)
Penanaman padi serentak bersama Wali Kota Malang, H. Moch. Anton di Kelurahan Tasikmadu, Kecamatan Lowokwaru, Senin (7/12)

Program kerjasama antara Dinas Pertanian Kota Malang dengan Kodim 0833/Baladhika Jaya Malang ini menyasar 1.214 hektar lahan sawah Kota Malang. “Di tengah semakin sedikitnya lahan sawah di perkotaan, program tanam serentak merupakan langkah terobosan yang bagus,” ujar pria yang akrab disapa Abah Anton itu.

Menurutnya, memang harus ada sebuah peraturan untuk memproteksi agar lahan sawah tidak beralih fungsi, dan juga tidak dijual oleh masyarakat. “Pemkot Malang sangat mendukung program pemerintah pusat ini sehingga swasembada pangan bisa optimal,” imbuh politisi PKB itu.

“Kami dari Pemkot Malang akan terus membantu para petani melalui berbagai kebijakan, khususnya yang ada di Dinas Pertanian. Dengan demikian, mereka akan menjadi petani yang produktif dan menghasilkan produk pertanian yang berkualitas terutama padi sebagai sumber bahan pangan utama kita,” jelas Abah Anton.

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian Kota Malang, Ir. Hadi Santoso  menyampaikan jika program tanam menemukan momen tepat di saat musim hujan dengan frekuensi yang baik. “Ada dua periode musim tanam yang biasa dikenal, yakni program tanam Okmar (Oktober- Maret) untuk musim penghujan, dan program tanam Asep (April-September) untuk musim kemarau,” jelasnya.

Ditambahkan pria yang kerap disapa Soni ini, untuk Kota Malang, masa tanam dan panen bisa tiga sampai empat kali dengan kapasitas produksi dalam satu tahun mencapai 13.500 ton padi giling dari 2.053 ton angka tanam dalam setahun.”Yang membanggakan, meskipun lahan Kota Malang relatif sedikit, ternyata mutu beras Kota Malang terbaik di Jawa Timur dan nilai jualnya juga tertinggi,” sambungnya.

Bahkan, kata dia, Kota Malang dua kali mendapat penghargaan ketahanan pangan karena produktivitasnya yang tinggi. Dengan 163 kelompok tani dan 28 gapoktan (gabungan kelompok tani_red), tantangan Kota Malang adalah faktor perubahan alih fungsi.

“Kami sudah memfasilitasi pengurusan legalitas para petani di Kota Malang, sehingga apabila nantinya ada program bantuan dari pemerintah, dapat tersalurkan dengan maksimal. Saat ini kita menanam padi IR 30 yang merupakan padi kualitas premium,” pungkas Soni. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content