Berita

LPI Sabilillah Malang Bangun Ma’had Bertaraf Internasional

Lowokwaru, MC – Terus mengembangkan diri untuk bisa mencetak generasi muda Islami yang bisa memimpin peradaban dunia, Lembaga Pendidikan Islam (LPI) Sabilillah Malang tak pernah berhenti berinovasi. Kali ini lembaga pendidikan yang ada di Jl. A. Yani No. 15 Blimbing Kota Malang ini secara resmi memulai pembangunan Ma’had bertaraf internasional SMA Islam Sabilillah, Rabu (27/1).

Peletakan batu pertama Ma'had bertaraf internasional SMAI Sabilillah Malang oleh Direktur LPI Sabillilah Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, Rabu (27/1)
Peletakan batu pertama Ma’had bertaraf internasional SMAI Sabilillah Malang oleh Direktur LPI Sabillilah Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd, Rabu (27/1)

Direktur LPI Sabillilah Prof. Dr. H. Ibrahim Bafadal, M.Pd mengungkapkan dengan adanya Ma’had yang menggabungkan asrama dan pesantren ini, harapannya pendidikan kepada siswa bisa semakin maksimal serta tidak hanya menjadi tempat tidur para siswa di malam hari.

“Dibangunnya Ma’had bertaraf internasional ini merupakan realisasi janji kami kepada publik bahwa SMAI Sabillah lebih dari sekedar full day,” jelas Ibrahim, Rabu (27/1).

Di LPI Sabilillah, Ibrahim menuturkan bahwa siswa tidak hanya mendapatkan pelajaran pada jam sekolah normal saja, yaitu pada pagi hingga siang hari, tetapi siswa SMAI Sabilillah dididik selama 24 jam. Sekolah ini dirancang untuk bisa memberikan empat karakter yang menjadi unggulan.

Pertama, SMAI Sabilillah ingin menjadi wadah pembinaan siswa yang bisa menjadi umara dan ulama. Kedua, menciptakan alumni yang berwawasan internasional, tidak hanya sekedar nasional saja. Ketiga, mencetak ulama dan pemimpin yang berkarakter kuat, dan keempat Ma’had yang dikelola secara profesional.

Untuk membangun Ma’had sendiri dianggarkan dana sebesar Rp 18 miliar yang terdiri dari tiga lantai. Lantai pertama dianggarkan biaya Rp 8,8 miliar, lantai dua Rp 5 miliar, dan lantai tiga sebesar Rp 5 miliar. Saat ini pembangunan tahap pertama sudah dimulai, harapannya pada bulan Desember 2016 dan Januari 2017 sudah bisa ditempati.

“Dengan adanya Ma’had ini diharapkan bisa menjadi tempat ideal untuk mendidik siswa tidak hanya di dalam kelas, tetapi juga di luar kelas,” terang Ibrahim.

Gaya hidup memprihatinkan yang akhir akhir ini sangat memprihatinkan seperti lesbian, gay, transgender, biseksual dan lain-lain bisa menjadi ancaman yang sangat serius. Untuk itulah siswa harus benar-benar dididik dengan baik agar tidak salah dalam menyikapi kehidupan. (cah/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content