Lowokwaru, MC – Dalam pameran Art East Ism yang digelar di Gedung Sasana Budaya Universitas Negeri (UM) Malang para seniman memamerkan karyanya yang terinspirasi dari kemuliaan dan kasih seorang ibu, Senin (10/10).
Seperti karya pen on paper Didiek Rahmanadji yang secara detail menggambarkan kemuliaan hati seorang ibu. Kasih ibu sepanjang masa merupakan karakter yang sangat lekat dengan ibu-ibu di Jawa. Ibu dalam filosofi Jawa selalu menjadi kebanggaan. Ibu selalu bisa momong (mengasuh) sang anak meski sampai menginjak dewasa.
Perkembangan pada zaman modern agaknya membuat sosok ibu yang selalu bisa momong mulai luntur. Figur ibu mulai banyak digantikan oleh sosok pengasuh yang akhirnya mempengaruhi kedekatan emosional.
Bagi anak, figur ibu itu perlu diselami maknanya, bahwa peran ibu adalah derajat yang agung. Dan sesukses apapun prestasi seorang anak itu adalah berkat perhatian dan doa dari seorang ibu.
Berbeda dengan Didiek yang banyak mengeksplorasi kemuliaan ibu dengan media kanvas, dalam pameran Art East Ism kali ini, Dr. Ponimin, M.Hum banyak memamerkan karya patungnya. Dengan menggunakan media tanah liat yang dibentuk sedemikian rupa, dosen UM ini memajang patung sosok seorang ibu dan anaknya.
Karya Ponimin diberi judul ‘Ikhlas Tanpa Batas’ yang menceritakan tentang ibu yang selalu ada kapapun anaknya membutuhkan. Seperti halnya Ibu Pertiwi, seorang ibu selalu mengikhlaskan sesuatu tanpa pernah mengharapkan apa-apa.
Susunan tanah liat yang membentuk tubuh patung karya Ponimin menunjukkan kepada para pengunjung penikmat seni untuk mengingat agar terus bersyukur memiliki ibu.
Selain diisi karya-karya seniman dari UM, Art East Ism UM juga menampilkan karya dari seniman dari berbagai kampus di Indonesia dan Thailand. Pameran ini akan berlangsung sampai dengan 14 Oktober 2016. (cah/yon)