Klojen, MC – Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Kota Malang menggelar Sosialisasi Revolusi Mental Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun 2016 di Ruang Sidang Balaikota Malang, Senin (14/11). Kegiatan tersebut dibuka secara resmi oleh Walikota Malang H. Moch. Anton dan diikuti oleh 125 peserta dari Kepala SKPD, camat dan lurah di lingkungan Pemerintah Kota Malang. Hadir pula dalam acara tersebut Wakil Walikota Malang Drs. Sutiaji dan Sekretaris Daerah Kota Malang Dr. Idrus, M.Si.

ASN Pemkot Malang menyimak pemaparan Walikota Malang H. Moch. Anton tentang revolusi mental
ASN Pemkot Malang menyimak pemaparan Walikota Malang H. Moch. Anton tentang revolusi mental

Kepala BKD Kota Malang, Drs. Subkhan menyampaikan tujuan diadakannya Sosialisasi Revolusi Mental ASN Tahun 2016 diantaranya untuk mengangkat kembali nilai-nilai integritas etos kerja dan gotong royong yang diperlukan oleh ASN demi terciptanya birokrasi yang bersih dan akuntabel, serta mengubah cara pandang, pikir, sikap dan perilaku serta cara kerja ASN untuk mewujudkan Indonesia yang berdaulat, berdikari dan berkepribadian khususnya pada Pemerintah Kota Malang.

“Berdasarkan amanat Menteri Pemberdayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, maka pada kesempatan ini kami membuat materi  buku saku Revolusi Mental ASN sebanyak 1.050 buku dan dibagikan kepada jabatan struktural di pemerintahan Kota Malang,” ungkap Subkhan.

Buku Saku ASN tersebut dikemas secara kreatif berupa komik mini yang isinya meliputi delapan area perubahan reformasi birokrasi, yakni mental aparatur, kelembagaan, tata laksana, SDM aparatur, akuntabilitas, pengawasan, peraturan perundang-undangan serta pelayanan publik.

Dalam sambutannya, Walikota Malang menyampaikan bahwa revolusi mental menjadi agenda penting Pemerintahan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla. Wujud revolusi mental yang dilaksanakan berupa reformasi yang menyentuh paradigma, mindset serta budaya dalam rangka pembangunan bangsa.

Keberadaan Undang-Undang RI Nomor 5 tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara diharapkan mampu memperbaiki manajemen pemerintahan yang berorientasi pada pelayanan publik, sebab ASN tidak berorientasi melayani atasan, melainkan melayani masyarakat.

“Melalui kegiatan sosialisasi ini, saya berharap nantinya para peserta akan memperoleh pengetahuan dan pemahaman terkait nilai-nilai revolusi mental yakni  integritas, etos kerja dan gotong royong, sehingga ke depan ASN mampu mendapatkan kepercayaan kembali dari masyarakat sekaligus menjadi  contoh dan teladan dalam menjalankan integritas dengan perilaku jujur, dapat dipercaya, anti memberi dan menerima suap.” ujar pria yang kerap disapa Abah Anton tersebut. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content