Klojen, MC – Duta Besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson mengunjungi Kota Malang, Rabu (23/11) dalam rangka melakukan peninjauan langsung realisasi program dana hibah saluran air untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR).
Sejak digulirkan mulai tahun 2012 lalu melalui Australian Agency for International Development (AusAID) hingga 2015, hibah pemasangan jaringan ada sekitar 300.000 satuan sambungan rumah (SR). Selanjutnya, untuk tahun 2016 akan dilanjutkan lagi melalui dana dari APBN.
Paul Grigson mengaku senang dengan sudah terserapnya bantuan pemasangan 300.000 SR untuk PDAM yang ada di Indonesia. Melalui bantuan dana hibah ini harapannya masyarakat kurang mampu di Indonesia, termasuk di Kota Malang bisa hidup lebih layak dengan mendapatkan pelayanan air bersih.
Dalam kunjungannya ini, pria tinggi berkacamata itu rupanya juga terkesan dengan Kota Malang. “Saya senang bisa datang langsung ke Kota Malang, kota ini sangat kreatif dan sangat keren,” ucap Paul, Rabu (23/11).
Bukan tanpa sebab Paul berkata demikian, karena setelah meninjau realisasi program dana hibah saluran air, ia dan rombongan juga mengunjungi Kampung Warna Warni di Jodipan.
“Kota Malang sangat keren, saya kagum sekali pembangunan kampung yang dulunya kumuh ternyata diprakarsai anak-anak mahasiswa,” ucapnya dengan nada terkagum.
Senior Water and Sanitation Engineer Indonesia Infrastructure Initiative, Dedi Budianto menambahkan, pemasangan 300.000 SR PDAM merupakan program untuk seluruh Indonesia. Program ini adalah program akumulasi bantuan tahun 2012-2015 yang dimaksudkan untuk membantu MBR.
Bantuan diberikan kepada 150 PDAM se-Indonesia, untuk Kota Malang sendiri mendapatkan bantuan sebanyak 25.000 SR yang saat ini sedang diverivikasi lagi sebanyak 5.000 SR. Skema hibah melibatkan pemerintah daerah, dimana pemerintah daerah harus menalangi terlebih dahulu. Setiap sambungan mendapatkan bantuan sebesar Rp 3 juta. Setelah proyek selesai, AusAID akan mengganti biaya yang telah dikeluarkan oleh pemda. (cah/yon)