Blimbing (malangkota.go.id) – Wakil Wali Kota Malang Drs. Sutiaji menekankan pentingnya sektor pariwisata untuk mendongkrak daya ekonomi masyarakat. Berdasar hal itu, maka Pemerintah Kota Malang dalam beberapa tahun terakhir serius menggenjot pengembangan sektor pariwisata untuk menambah Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Pariwisata saat ini tidak hanya dipahami untuk senang-senang saja, tapi saat ini memiliki multi-efek untuk menambah daya ekonomi masyarakat,” kata Wawali Sutiaji saat membuka acara Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (Pariwisata Goes To Campus) di Halaman IKIP Budi Utomo Kampus C Jl. Citandui, Minggu (1/10).
Bertolak dari Tri Bina Cita Kota Malang dengan tiga pondasi utama yakni industri, pendidikan dan pariwisata, maka visi untuk mendorong pertumbuhan ketiganya itu menjadi perhatian utama. Meskipun Kota Malang tidak memiliki sumber daya alam wisata seperti di Kabupaten Malang maupun Kota Batu, namun menurut Wawali Sutiaji, banyak potensi yang bisa dikembangkan, seperti halnya dalam bidang seni budaya hingga kuliner.
“Yang saat ini penting adalah pengembangan SDM (sumber daya manusia). Karena kita sadar bahwa Kota Malang tidak memiliki potensi alam untuk wisata, namun pemerintah (Kota Malang) berkomitmen kota ini tidak hanya menjadi transit wisata, namun menjadi destinasi wisata,” tegasnya.
Pembangunan kampung tematik yang berhasil menarik wisatawan dari dalam negeri maupun mancanegara akan terus dilakukan. Terbaru, lanjutnya, pembangunan Kampung Arema akan segera direalisasikan sebagai bagian dari inovasi untuk pengembangan wisata.
“Kami dari Pemerintah Kota Malang sangat mendukung program Pariwisata Goes to Campus ini dengan harapan dunia pariwisata kita bisa semakin maju dan berkembang,” tutur Sutiaji.
Pelatihan Dasar SDM Kepariwisataan (Pariwisata Goes To Campus) ini merupakan agenda dari Kementerian Pariwisata. Program ini mengajak seluruh stake holder termasuk masyarakat untuk sadar pentingnya sektor pariwisata.
Dalam acara tersebut hadir Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam, Rektor IKIP Budi Utomo (IBU), Nurcholis Sunuyeko, Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si, dan peserta yang berjumlah sekitar 500 mahasiswa IBU.
Asisten Deputi Pengembangan SDM Kepariwisataan Kementerian Pariwisata RI Dr. Wisnu Bawa Tarunajaya, SE, MM, menegaskan jika saat ini sektor pariwisata sangat berpotensi sebagai penyumbang devisa negara terbesar di Indonesia. “Program ini adalah mengajak masyarakat utamanya generasi muda sebagai ujung tombak agar memiliki peran terhadap pengembangan sektor pariwisata,” kata Wisnu.
Sementara itu Wakil Ketua Komisi X DPR RI Ridwan Hisjam, mengungkapkan pada tahun 2019, target kunjungan wisata asing ke Indonesia sebesar 20 juta orang. Karenanya, untuk merealisasikan target, DPR RI Komisi X mendorong agar anggaran untuk Kementerian Pariwisata dinaikkan.
“2019 pariwisata harus menjadi nomor satu penyumbang devisa negara terbesar. Saat ini terbesar masih migas (minyak dan gas bumi), kedua minerba (mineral dan batubara), ketiga perkebunan, dan pariwisata menduduki peringkat keempat,” ungkapnya. (say/yon)