Klojen (malangkota.go.id) – Guna mengangkat potensi batik, terutama produk batik binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang di tujuh kabupaten-kota, pihak Bank Indonesia menggelar UMKM Fair di Malang Town Square (Matos), Sabtu (16/12).
Disampaikan Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia Malang, Dudi Herawadi, bahwa selain sebagai ajang promosi, gelaran ini juga sebagai ajang pembelajaran bagi pelaku UMKM batik. “Ini salah satu upaya kita untuk mengangkat potensi batik yang notabene selama ini ada di kampung dan gang-gang kecil ke pasar global,” jelasnya.
“Jadi para pembatik tidak hanya berkutat di daerah tempat mereka berproduksi. Mereka dapat belajar serta mengetahui selera pasar seperti apa. Dengan demikian, nantinya bisa memenuhi permintaan pasar,” imbuhnya.
Lebih jauh dia mengatakan, selain memberi pembinaan dan berbagai bantuan, para pembatik juga dibantu dari sisi pemasaran. “Selama ini salah satu kendala pengerajin soal pemasaran. Dan oleh karenanya, kita selalu menggelar event mulai skala lokal hingga nasional. Bahkan kalau ada event internasional, kita selalu melibatkan,” terang Dudi.
Dari Rp 40 trilyun dana kredit bergulir, lanjutnya, sebesar Rp 14 trilyun diperuntukkan bagi UMKM, termasuk di dalamnya pelaku UMKM batik. “Dari semua itu, maka diharapkan batik yang merupakan kekayaan bangsa dapat memenuhi pasar dan bersaing di pasar global,” pungkas Dudi. (say/yon)