Kedungkandang (malangkota.go.id) – Gerakan Sejuta Biopori Pramuka Jawa Timur 2017 yang dicanangkan oleh Gerakan Pramuka Jawa Timur langsung direspons oleh anggota Pramuka Kota Malang. Anggota gerakan Pramuka dari Kwartir Cabang(Kwarcab) Kota Malang menggelar apel akbar dan melakukan pembuatan biopori (lubang buatan pada tanah yang diisi sampah organik untuk resapan air_red) di Kampung Wareng Kecamatan Kedungkandang, Senin pagi (18/12).
Kegiatan ini juga diikuti puluhan personel dari TNI, Polri, Kader Lingkungan, relawan serta warga masyarakat. Gerakan Sejuta Biopori ini dicanangkan selama satu bulan yaitu mulai kemarin, Senin (18/12/2017) hingga Kamis (18/1/2018). Di Kota Malang, dari 57 kelurahan yang tersebar di lima kecamatan, nantinya akan ada sekitar 27 ribu biopori.
Ketua Majelis Pembimbing Cabang (Kamabicab) Gerakan Pramuka Kota Malang H. Moch. Anton mengatakan jika gerakan yang dicanangkan ini sangat penting dan harus direspons positif oleh semua lapisan masyarakat. Hal ini mengingat besarnya manfaat biopori bagi kehidupan, seperti untuk menekan dan meminimalisir terjadinya banjir, tanah longsor dan gerakan menabung air.
“Dengan adanya biopori atau sumur resapan ini, maka akan menghilangkan genangan air, terutama saat cuaca ekstrim seperti saat ini, dimana hujan turun dengan intensitas tinggi hampir tiap hari. Kami dari Pemkot Malang juga akan terus melakukan berbagai upaya, agar kota ini terbebas dari banjir, seperti melakukan sudetan di beberapa saluran air,” urai pria yang akrab disapa Abah Anton itu.
Wali Kota Malang itu menambahkan, saat ini banyak saluran air atau gorong-gorong di Kota Malang yang tersumbat. “Oleh sebab itu, kita tak henti-hentinya mengimbau agar masyarakat tidak asal-asalah ketika akan membuat bangunan, terutama kaitannya dengan saluran air. Jika masih ada yang melanggar, kami akan bertindak dan akan memberikan sanksi tegas kepada yang bersangkutan,” tegasnya.
Dengan gerakan sejuta biopori ini setidaknya akan mengurangi terjadinya banjir dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya biopori. “Jika gerakan ini direspons dan dilaksanakan dengan baik oleh masyarakat, maka manfaatnya juga akan dirasakan masyarakat, karena berbagai bencana apabila hanya dicegah oleh pemerintah, hasilnya tidak akan optimal,” pungkas Abah Anton. (say/yon)