Malang (malangkota.go.id) – Dalam rangka memperingati Hari Ibu, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, dan Hari Bela Negara tahun 2017, Pemerintah Kota Malang menggelar upacara di halaman Balai Kota Malang, Jum’at (22/12).
Bertindak selaku inspektur upacara adalah Wali Kota Malang H. Moch. Anton. Dalam upacara kali ini dihadiri oleh semua pegawai di lingkungan Pemerintah Kota Malang, Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Malang, Ketua DPRD Kota Malang, Ketua Tim Penggerak PKK Kota Malang, Dharma Wanita Persatuan Kota Malang, dan Gabungan Organisasi Wanita Kota Malang.
Mengusung dan mengangkat tema ‘Perempuan Berdaya, Indonesia Jaya’, upacara peringatan Hari Ibu, Hari Kesetiakawanan Sosial Nasional, dan Hari Bela Negara berlangsung secara khidmat, tertib dan lancar.
Dalam sambutannya, Wali Kota Malang yang akrab disapa Abah Anton itu mengajak warga masyarakat untuk senantiasa melakukan kerjasama, bergotong royong, saling membantu, bahu membahu, guna melakukan sesuatu dan mencapai hasil yang lebih baik.
“Kita mempunyai keinginan dan kemauan yang kuat untuk sendiri maupun bersama-sama menghindari, tidak melakukan, dan menghentikan semua bentuk kekerasan dalam ranah publik maupun domestik atau dalam rumah tangga,“ ucap Abah Anton.
Hari Ibu yang rutin diperingati setiap tahun merupakan sebuah apresiasi sekaligus pengingat bahwasannya betapa besar dan pentingnya peranan ibu dalam turut serta membangun dan menciptakan terwujudnya negeri yang adil, makmur, serta bermartabat.
Sebab melalui ibu, pendidikan karakter anak diberbagai bidang ditumbuhkan sejak dini. Jika ibu mampu dan memiliki daya baik fisik, non fisik, keilmuan dan akhlak yang baik, maka niscaya anak negeri yang merupakan penerus bangsa akan tumbuh dan berkembang.
Sementara itu momentum peringatan HKSN 2017 ini yang mengambil tema ‘Kesetiakawanan Sosial Perekat Keberagaman’ menjadi wahana untuk merefleksikan budaya dan kearifan nasional yakni nilai-nilai Pancasila serta budaya dan kearifan masyarakat majemuk Indonesia yang berujung pada solidaritas kebangsaan dan integrasi nasional karena kesamaan nasib, kesamaan kebangsaan, kesamaan nusantara, kesamaan kultural, dan bahasa sebagai modal sosial kebangsaan yang menempatkan konsepsi ‘kekamian’ dan ‘kekitaan’ secara strategis menjadi iklim kondusif bagi proteksi dan pengembangan konsepsi ‘keakuan’. Dengan demikian ancaman disintegrasi bangsa yang saat ini mengintai Indonesia dapat diatasi dan disingkirkan.
Pada hari ini diperingati pula Hari Bela Negara (HBN) ke-69 yang mengajak kepada seluruh masyarakat untuk melakukan aksi nyata dalam pembelaan negara. Di era ketergantungan terhadap teknologi informasi ini telah membawa pada cara pandang terhadap berbagai kemungkinan ancaman.
“Ancaman dan tantangan terhadap kedaulatan negara, keutuhan wilayah maupun keselamatan segenap bangsa, tidak lagi bersifat tradisional atau ancaman militer, tetapi sudah bersifat multi dimensional dan berada di setiap lini kehidupan,” imbuhnya.
Oleh karena itu, bentuk aktualisasi kecintaan kepada tanah air atau patriotisme dan nasionalisme sudah tentu jauh berbeda dengan era perjuangan para pendahulu, karenanya bentuk dan sifat ancaman yang dihadapipun berbeda. Saat ini, tantangan besar yang kita hadapi adalah bagaimana mempertahankan kelangsungan hidup kita sebagai bangsa yang berdaulat di bidang politik, berdikari di bidang ekonomi serta berkepribadian dalam bidang kebudayaan.
Pada upacara kali ini juga diserahkan penghargaan kepada sekolah peraih Adiwiyata Tingkat Provinsi yaitu sebagai berikut SDN Ketawanggede Malang, SDN Blimbing 1 Malang, SD Unggulan Al Ya’lu Malang, SMPN 2 Malang, SMPN 12 Malang, SMPN 6 Malang, SMPN 23 Malang, SMKN 8 Malang, dan SMKN 11 Malang.
Pada kesempatan kali ini pula Dinas Lingkungan Hidup Kota Malang juga melakukan penyerahan penghargaan kepada PT. Nusantara Sebelas Medika (Rumah Sakit Lavalette) Malang atas kegiatan usaha melakukan pengelolaan lingkungan hidup dengan baik dan melakukan launching alat berat Truck Compactor dan Road Sweeper. (say/yon)