Artikel

Debu Ramaikan Festival Dawai Nusantara 2018

Klojen (malangkota.go.id) – Festival Dawai Nusantara yang digagas Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Malang, Sabtu (28/07) malam di Jl Simpang Balapan merupakan sebuah ajang dan sarana eksplorasi bagi para seniman dawai dari berbagai daerah.

Penampilan grup musik Debu di Festival Dawai Nusantara

Tak hanya seniman dari Malang Raya saja, tapi beberapa seniman dari luar daerah seperti dari Yogyakarta dan Kalimantan pun turut berpartisipasi.

Event tahunan hasil kerja sama dengan para seniman dan komunitas dawai Kota Malang kali ini menghadirkan bintang tamu grup musik Debu. Tak ayal, para pengunjung pun sangat terhibur dan terhipnotis dengan kehadiran mereka.

Plt Wali Kota Malang Drs. Sutiaji dalam sambutannya mengatakan jika seni budaya dawai ini harus senantiasa terjaga dengan baik. “Seni budaya kreatif ini juga merupakan aset bangsa yang harus tetap lestari dan harus ada regenerasi secara berkesinambungan,” pesannya.

Sementara itu Kepala Disbudpar Kota Malang Ida Ayu Made Wahyuni, SH, M.Si menyampaikan bahwa Festival Dawai Nusantara kali ini sedikit berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya. “Bersama para komunitas dawai, kita juga melaksakan pembelajaran ke candi bersama kaum muda serta para pelajar,” ujarnya.

Menurut Ida, hal tersebut sebagai bukti bahwa dawai telah digunakan oleh para leluhur bangsa ini sejak dahulu kala. Selain itu juga digelar sarasehan tentang musik dawai. “Hal ini untuk mengenalkan seni dan berbagai alat musik dawai kepada generasi muda, sehingga mereka tahu dan nantinya bisa menjadi generasi atau pewaris dawai di masa mendatang,” imbuhnya.

Lebih jauh Ida mengatakan jika di Kota Malang dengan banyaknya pemuda yang notabene para pelajar dan mahasiswa, menjadi salah satu faktor penentu tumbuh kembangnya mudik dawai.

“Dengan berbagai komponen itu, maka pencanangan Kota Malang sebagai kota kreatif dunia tak sekedar mimpi. Kami dari Pemkot Malang bersama pihak terkait lainnya, tentu akan mendukung terwujudnya program tersebut,” pungkas Ida. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content