Berita

Dirjen Otda Uraikan Tantangan Era Industri 4.0

Klojen (malangkota.go.id) – Memasuki era teknologi modern atau 4.0 (four point zero) menjadi tantangan bagi berbagai pihak, terutama kalangan dunia pendidikan agar mampu menjawab serta berkompetisi dalam era tersebut. Perubahan besar-besaran di berbagai bidang pun akan terdampak serta akan menuntut adanya perubahan besar guna memenuhi kebutuhan industri modern.

Dirjen Otda Kemendagri RI Soni Sumarsono saat memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya Malang

Demikian yang disampaikan oleh Dirjen Otda Kemendagri RI Soni Sumarsono usai memberikan kuliah tamu di Universitas Brawijaya Malang, Kamis (20/09). Menurut Soni, tak hanya pemerintah dan kalangan lembaga pendidikan, pihak swasta dan generasi muda mempunyai peran besar untuk mewujudkan semua itu.

Ada dua hal penting terkait reformasi, terutama reformasi birokrasi dan ada kaitannya dengan perguruan tinggi yang memberi berbagai peluang. “Pertama, saat ini sudah memasuki Industri 4.o (revolusi industri keempat), dimana kebutuhan lulusan dari lembaga pendidikan yang akan diserap dunia industri sangat berbeda dengan era sebelumnya,” ungkap Soni.

Dalam konteks ini, menurutnya penguasaan teknologi informasi lebih diutamakan dan dibutuhkan dunia kerja. Hal ini berbanding terbalik dengan ketersediaan tenaga kerja atau lulusan dari lembaga pendidikan yang kurang sesuai dengan permintaan suatu industri.

Ditambahkannya, bahwa lembaga pendidikan harus bisa menyikapi situasi ini dan mempersiapkan peserta didiknya yang lebih baik agar sesuai permintaan pasar. “Seperti melakukan perubahan kurikulum, berorientasi pada kebutuhan industri dan menambah aneka kemampuan, untuk bekal memasuki tantangan era global,” jelas pria berkacamata itu.

Yang kedua, lanjut Soni, untuk reformasi birokrasi, dimana semua aktivitasnya juga sudah mulai  menerapkan teknologi modern seperti untuk e-Planning, e-Budgeting dan e-Kontroling, sehingga barang siapa yang menguasai teknologi informasi dan memiliki skill, maka akan tetap eksis serta mampu menjawab tantangan jaman.

“Dari itu semua, maka akan merombak semua sistem kerja dari manual menjadi otomatis atau yang selama ini alur birokrasi yang panjang menjadi pendek, sehingga lebih efektif dan efisien. Di masa transisi ini, bermodalkan kepandaian saja tidak cukup, dan diharapkan berbagai pihak menyadari semua itu, guna menjawab kebutuhan pasar serta menjawab tantangan era 4.0,” pungkas Soni. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content