Berita

Gerakan Pembuatan Sumur Injeksi Sebagai Upaya Menekan Terjadinya Banjir

Sukun (malangkota.go.id) – Berbagai upaya dilakukan oleh Pemerintah Kota Malang untuk mencegah dan menekan terjadinya banjir, terutama ketika musim hujan seperti saat ini. Setelah menggagas program Gerakan Angkat Sampah dan Sedimen (GASS), kini gerakan pembuatan sumur injeksi pun digagas.

Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko

Para Aparatur Sipil Negara (ASN) termasuk camat dan lurah mendapatkan edukasi terkait pembuatan sumur injeksi di halaman Kantor Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Malang, Selasa (28/01/2020).

Mengundang akademisi yang membidangi penanganan banjir, nantinya sumur-sumur injeksi ini akan dibuat di sejumlah titik yang menjadi area genangan air saat turun hujan serta memicu terjadinya banjir. Dari 57 kelurahan yang ada, setiap kelurahan diharuskan membuat sepuluh hingga 15 sumur injeksi, sehingga saat hujan turun tidak ada lagi genangan air atau luapan air hujan yang memicu terjadinya banjir.

Wakil Wali Kota Malang Ir. H. Sofyan Edi Jarwoko mengatakan, dari sumur injeksi ini ditargetkan dapat menekan terjadinya banjir. Pembuatan sumur ini pun diinstruksikan area pemukiman warga dan kawasan perumahan agar upaya pencegahan banjir semakin masif. Untuk membuat satu sumur injeksi ini dibutuhkan anggaran sekitar tujuh hingga sepuluh juta rupiah tergantung dari besar dan kedalaman sumur.

Untuk anggaran pembuatan sumur injeksi di setiap kelurahan, pria yang akrab disapa Bung Edi itu menerangkan jika melekat pada masing-masing kelurahan dimana pihak DPUPRPKP akan membantu dari sisi tenaga SDM untuk penggalian sumurnya. “Pembuatan sumur ini sangat mudah, dimana hanya dibutuhkan beton berbentuk lingkaran dengan diameter tertentu yang ditanam dalam tanah,” ujarnya.

Dengan dibangunnya sumur injeksi ini dan partisipasi masyarakat yang baik, pria berkacamata itu berharap genangan air atau banjir tidak lagi melanda Kota Malang, terutama ketika hujan turun dengan intensitas sedang hingga tinggi.

Di sisi lain, dengan masuknya air ke dalam tanah, maka juga akan berdampak terhadap suhu yang dingin atau dapat menurunkan suhu udara. “Dengan demikian, warga akan merasa nyaman serta lebih menyuburkan tanah,” pungkas Bung Edi. (say/yon)

Leave a Comment

Your email address will not be published.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

You may also like

Skip to content