Artikel

Pelukis Kota Malang Dedikasikan Karyanya Untuk Bangsa

Klojen (malangkota.go.id) – Sebagai seorang seniman, Drajat Sigit Astomo ingin turut berperan aktif di peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 Kemerdekaan RI tahun 2020 melalui karya terbaiknya. Sejak 9 Juli 2020 lalu dia sudah menorehkan karyanya di atas kain putih berukuran 75 meter sesuai dengan kemerdekaan Bangsa Indonesia. Menempati pendopo markas Dewan Kesenian Malang, pria paruh baya itu terus berkarya siang malam meski seorang diri.

Drajat Sigit Astomo saat menggarap karyanya

Melalui lukisan beraliran neo-ekspresionisme, aneka budaya yang berasal dari Aceh hingga Papua dilukis oleh Drajat yang selalu ditemani secangkir kopi dan rokok saat menggarap karyanya.

Tak hanya mengusung pesan bangga akan batik yang merupakan hasil budaya asli Indonesia dan diakui oleh dunia internasional, namun pria asli Malang itu ingin agar persatuan semua elemen masyarakat terus dieratkan. Terutama di tengah pandemi Covid-19 seperti saat ini yang tak kunjung selesai dan memerlukan kepedulian semua pihak.

Dalam karyanya tersebut Drajat juga menorehkan aneka budaya Nusantara karena memang Indonesia kaya akan budaya dan tidak dimiliki oleh bangsa lain. Seperti keguyuban, kegotongroyongan, toleransi dan saling menghargai yang harus dirawat sampai akhir hayat guna menjaga martabat bangsa.

Sampai saat ini setidaknya Karya Drajat sudah ditorehkan 70 meter dari total panjang media lukis 75 meter, dan sekitar 60 meter dari karyanya juga sudah melalui proses penyantingan. Bagi relawan yang ingin turut berpartisipasi dalam mencanting hasil lukisannya, Drajat mempersilahkan dan bisa datang ke pendopo DKM.

Karya seni rupa ini ditargetkan selesai sebelum tanggal 17 Agustus dan nantinya akan dipajang di Balai Kota Malang saat upacara peringatan HUT Kemerdekaan ke-75 RI. Menurut Drajat, sebagai seorang seniman seni rupa melalui karyanya tersebut setidaknya dia sudah berbuat untuk bangsa Indonesia, khususnya Kota Malang, terutama di masa-masa sulit seperti saat ini.

Apa yang dilakukan Drajat itu pun mendapat apresiasi positif dari Ketua DKM, Boby Nugroho. Disampaikannya bahwa karya seni tidak boleh dan tidak akan ada matinya. Begitu juga dengan hasil karya dari salah seorang pelukis senior Kota Malang yang harus didukung dan diapresiasi. “Kami tentu memberi dukungan dan fasilitasi secara maksimal, sehingga karya seni yang diperuntukkan bangsa Indonesia tersebut lebih memiliki makna,” tukasnya. (say/yon)

You may also like

Skip to content