(malangkota.go.id) – Latihan fisik dan mengatur strategi yang bagus terus dilakukan dan dikuatkan oleh tim Arema FC menjelang digulirkannya kembali kompetisi Liga 1 pada awal Oktober 2020 nanti. Nantinya skuad tim berjuluk Singo Edan yang saat ini di urutan ke-12 klasemen sementara ini diharapkan dapat memperbaiki urutan di papan klasemen liga dan merangsek ke papan atas.
Apalagi saat ini tim berlogo kepala singa tersebut baru mendapat pelatih baru, yaitu Carlos Oliviera dari Brasil. Selain itu, sejumlah pemain asing juga berencana akan didatangkan dalam waktu dekat guna memperkuat tim kebanggaan warga Malang Raya ini.
Untuk mewujudkan performa pemain yang optimal, salah satu yang menentukan adalah faktor asupan gizi bagi para pemain yang dipantau sangat ketat. Seperti asupan protein dan karbohidrat harus sesuai kebutuhan agar dapat menunjang fisik pemain saat di lapangan.
Beberapa hal itulah yang disampaikan oleh dokter tim, Nanang Tri Wahyudi, Sabtu (26/09/2020). Selama tidak ada latihan resmi sejak beberapa bulan lalu, dikatakannya jika asupan makanan dan gizi pemain tak terkontrol. Akan tetapi, dalam dua bulan terakhir sudah dilakukan pengetatan.
Asupan gizi dan makanan yang kurang baik, terang Nanang, dapat menimbulkan kelebihan atau kekurangan berat badan serta juga dapat menjadi pemicu terjadinya cidera bagi pemain. “Kami saat ini menjaga betul berbagai makanan yang dikonsumsi pemain, seperti halnya lemak yang berlebihan kami larang,” tegasnya.
Agar kebutuhan gizi terpenuhi dengan baik, setiap pemain diharuskan mengonsumsi buah, sayur, daging dan ikan setiap hari serta istirahat minimal 8 jam. “Kesemuanya itu dalam dua bulan terakhir sudah terpantau secara ketat oleh tim dokter tim, yaitu dengan cara setiap pemain mengirimkan laporan via WhatsApp apa saja yang dikonsumsi,” pungkas Nanang. (say/yon)
